Nugget Adalah: Pengertian, Sejarah, Teknik dan Bahan Utama

Di masa sekarang ini, segala jenis makanan bisa diperoleh dengan mudah. Bahkan banyak perusahaan yang mengembangkan makanan beku siap masak dari berbagai bahan. Contohnya adalah nugget sebagai makanan beku praktis yang mana penyajiannya hanya perlu digoreng saja.

Nugget umumnya dibuat dari olahan daging ayam yang dihaluskan, kemudian dicampurkan dengan bahan-bahan tambahan. Bagian sisi luarnya dibalut dengan tepung roti untuk menciptakan rasa yang crispy ketika digoreng. Makanan ini bisa dikonsumsi oleh semua usia, dari anak-anak hingga dewasa.

Pasti kebanyakan dari anda pernah mengonsumsi nugget karena nugget mudah ditemukan di swalayan ataupun toko frozen food. Namun apakah anda mengetahui seluk beluk tentang nugget? Jika belum, mari kita pelajari bersama informasi seputar nugget berikut ini.

Pengertian Nugget

Nugget adalah olahan daging ayam yang dihaluskan dan diberi berbagai campuran bahan seperti tepung, pengemulsi, bumbu, dan air. Dalam sajian per 100 gramnya, nugget mengandung protein sebesar 15 gram, kalsium 31 mg, zat besi 1,2 mg dan magnesium sebesar 26 mg.

Ciri khas dari nugget adalah bagian luar yang krispi dan dalamnya yang gurih. Hal ini karena pembuatan nugget dibaluri dengan tepung roti, sehingga saat digoreng akan terasa renyah. Nugget sendiri dapat dikonsumsi sebagai lauk bersama nasi atau bisa dikonsumsi sebagai camilan.

Sejarah Nugget Berasal

Kehadiran nugget yang saat digemari anak-anak saat ini sebenarnya sudah ada sejak lama. Sekitar tahun 1963, seorang peneliti asal Universitas Cornell yakni Robert C. Baker menciptakan makanan olahan dari daging ayam berupa chicken stick.

Pada awalnya, Robert mengolah daging ayam tua yang mana jika dikonsumsi secara utuh rasanya jauh lebih dari kata ‘enak’ dibandingkan dengan daging ayam muda. Daging ayam tua tersebut digiling dan dicampurkan dengan aneka bumbu yang perbandingannya 50:50 antara ayam dan bumbu.

Hingga saat ini, nugget telah menyebar dari negara asalnya di Amerika hingga ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bahkan telah banyak dikembangkan pembuatan nugget yang tak hanya mengandalkan daging ayam saja, tetapi juga olahan lainnya seperti daging sapi, tahu, tempe, dll.

Bahan Utama Pembuatan Nugget

Bahan Utama Pembuatan Nugget Ayam

Membuat nugget bukan semata-mata hanya mengandalkan daging ayam yang dihaluskan saja. Untuk mendapatkan rasa yang gurih, dibutuhkan beberapa bahan pelengkap daging ayam tersebut. Adapun bahan utama pembuatan nugget diantaranya :

1. Daging Ayam

Dalam pembuatan nugget, bahan utama yang digunakan adalah daging ayam. Pada awalnya daging ayam yang digunakan memang dari jenis ayam yang sudah tua. Namun kini perusahaan yang memproduksi nugget lebih mengutamakan untuk menggunakan daging ayam terbaik.

Untuk takaran pembuatan nugget, daging ayam yang diperlukan bukanlah 100% ayam utuh yang digiling. Akan tetapi anda membutuhkan setidaknya 50:50 dengan bahan campuran lainnya. Hal ini agar nugget memiliki rasa yang gurih dan kenyal.

2. Tepung Terigu

Tepung terigu adalah campuran bahan pembuatan nugget yang paling penting. Tepung terigu berguna untuk memadatkan daging ayam agar tak lembek saat dicetak. Mengenai takarannya, jika anda mengambil 300 gram daging ayam, maka tepung terigunya adalah 2 sendok makan.

3. Telur Ayam

Telur ayam sering dijadikan bahan campuran adonan di setiap masakan. Tekstur telur ayam yang kental berfungsi untuk merekatkan setiap bahan yang dicampurkan. Seperti dalam pembuatan nugget, anda bisa gunakan telur ayam untuk dicampurkan ke adonan bahan dan lapisan luar.

4. Tepung Roti

Bahan lainnya yang berguna sebagai pelengkap nugget adalah tepung roti. Tepung roti atau tepung panir ini memiliki tekstur yang kasar, hasil dari penumbukan roti kering. Kegunaan tepung roti pada nugget adalah untuk memberikan rasa renyah dibagian luar adonan nugget.

5. Penyedap Rasa

Untuk mendapatkan rasa yang gurih dari nugget yang anda buat, anda perlu memasukkan tambahan bumbu kaldu atau penyedap rasa. Mengenai takaran kaldu atau penyedap rasa ini bisa sekitar 1 sendok makan per sajin 300 gram daging ayam.

6. Air

Beberapa bahan kering diatas tidak akan bisa dijadikan nugget bila tanpa adanya air. Air ini berguna sebagai pengikat antara bahan satu dengan bahan lainnya. Mengenai takaran air yang diperlukan anda bisa mengambil secukupnya hingga adonan sudah cukup mengental.

Baca juga : Shallow Frying dan Deep Frying: Perbedaan, Kelebihan dan Kekurangan

Teknik Pengolahan Nugget

Teknik Pengolahan Nugget

Nugget menjadi salah satu panganan yang cukup praktis. Dimana setelah pengolahan, nugget bisa diawetkan berbulan-bulan di dalam freezer. Akan tetapi dari segi pengolahan harus dilakukan dengan benar agar pembuatan nugget berhasil. Adapun teknik pengolahan nugget secara umum adalah :

1. Menggiling Daging Ayam

Teknik pertama yang harus anda lakukan dalam membuat olahan nugget adalah menggiling daging ayam. Penggilingan daging ayam dapat dilakukan dengan bantuan mesin penggiling agar lebih efektif. Pilih bagian ayam yang mengandung daging, hindari memasukkan tulang keras.

Penggilingan daging pada alat penggiling ada baiknya jika daging berada di suhu <15ºC. Untuk menciptakan hawa dingin, anda bisa gunakan air es dalam adonan daging. Tujuannya agar daging yang tergesek dalam mesin penggiling tidak muncul hawa yang panas pada adonan.

2. Mencampurkan dengan Bahan Lainnya

Setelah proses penggilingan daging ayam, anda perlu mencampurkan daging giling bersamaan dengan bahan-bahan lainnya. Contohnya seperti tepung terigu, telur, kaldu/penyedap rasa, dan air. Pencampuran bahan bisa dilakukan secara manual, atau skala besar bisa menggunakan pengaduk.

Pastikan dalam mengaduk bahan nugget, suhu adonan tetap dingin. Gunakan serpihan es ke dalam adonan. Adonan nugget yang dingin ini bertujuan agar memudahkan anda dalam proses pencetakan adonan nantinya.

3. Pengukusan Bahan Nugget

Setelah bahan sudah tercampur merata, anda bisa lanjutkan ke proses pencetakan. Anda boleh mencetak di wadah apapun. Setelah anda menuangkan bahan nugget ke dalam wadah, maka proses selanjutnya adalah pengukusan adonan.

Pengukusan dilakukan dengan tujuan untuk memadatkan adonan. Proses ini juga dapat dikatakan untuk mengikis kadar air dalam adonan, sehingga adonan semakin padat. Mengenai tingkat suhu pengukus, bisa diatur sesuai besaran adonan yang dikukus. Perkiraannya antara 66ºC – 82ºC.

4. Merekatkan Bahan Nugget dengan Bahan Lapisan

Setelah melewati tahap pengukusan nugget, anda perlu melapisi bahan nugget dengan bahan lapisan luar atau dikenal sebagai proses breading. Dalam proses breading, anda perlu membuat adonan perekat dari beberapa bahan, seperti tepung pati, air dan bahan lainnya.

Lumuri bahan nugget yang telah dikukus dengan adonan perekat. Setelah itu, anda bisa melumurinya dengan tepung roti.

5. Penggorengan Awal (Pre-Frying)

Jika anda sudah berhasil melumuri bagan nugget dengan lapisan basah dan tepung roti, langkah selanjutnya adalah penggorengan awal atau pre-frying. Proses penggorengan awal ini bukan untuk memperoleh olahan makanan yang siap disantap, akan tetapi untuk merekatkan breading.

Nugget digoreng pada minyak goreng dengan suhuantara 150ºC hingga 180ºC sekitar 10 detik saja. Proses penggorengan sebaiknya setengah matang, karena nantinya produk nugget akan dibekukan lagi menjadi frozen food.

6. Pembekuan Olahan Nugget

setelah melewati proses pre-frying, langkah selanjutnya adalah membekukan nugget dan dikemas dalam kemasan yang divakum agar nugget tahan lama. Nugget yang telah dikemas kemudian dimasukkan ke dalam lemari pembeku dengan suhu antara -8ºC hingga -20ºC.


Jadi biasanya bahan nugget yang sudah setengah jadi akan disimpan dalam lemari beku dalam bentuk makanan frozen. Nugget ini merupakan makanan praktis yang bisa di olah kapan saja dan pastinya disukai oleh semua orang.

Leave a Comment