Seni Arsitektur: Pengertian, Sejarah, Fungsi dan Contoh

Seni arsitektur merupakan karya seni rupa 3 dimensi yang telah berkembang di nusantara sejak zaman dahulu. Apabila dahulu seni arsitektur hanya bisa dilihat pada bangunan rumah dan tempat ibadah, namun saat ini seni arsitektur telah banyak di implementasikan untuk pembangunan jembatan, perkantoran, perhotelan, sekolah serta gedung-gedung pencakar langit lainnya.

Seni arsitektur juga kerap dijadikan sebagai wadah untuk mengimplementasikan imajinasi tiap individu untuk merancang dan membuat suatu bangunan yang sesuai dengan kreatifitas dan gagasan berdasarkan ilmu arsitektur yang dimilikinya.

Seni arsitektur juga sangat identik dengan keindahan di dalamnya, oleh karena itu bagi Anda yang tertarik dengan pembahasan seni arsitektur kali ini bisa menyimak ulasan lengkapnya dibawah ini.

Pengertian Seni Arsitektur

Pengertian Seni Arsitektur

Seni arsitektur adalah karya seni yang berasal dari imajinasi atau khayalan manusia yang di tuangkan ke dalam struktur suatu bangunan.

 

Secara etimologi, arsitektur ini berasal dari dua kata Bahasa Yunani, yaitu archee (asli, yang utama) dan tectoon (kokoh, stabil). Dari dua kata tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sebuah seni arsitektur haruslah unik, kokoh dan juga indah.

Pengertian Seni Arsitektur Menurut Para Ahli :

  • Menurut Clauidil, Arsitektur adalah hasil persepsi dan penghargaan manusia terhadap ruang dan bentuk.
  • Menurut Van de Ven, Arsitektur adalah proses penciptaan ruang yang diciptakan dengan cara yang benar dan direncanakan sera dipikirkan.
  • Menurut Robert Gutman, Arsitektur adalah suatu lingkungan produksi yang tidak hanya menjembatani manusia dan lingkungan, tetapi juga sebagai wahana ekspresi kultural untuk mengatur kehidupan jasmaniah, psikologis.
  • Menurut Francis DK Ching, Arsitektur adalah arsitektur membentuk suatu tautan yang mempersatukan ruang, bentuk, teknik dan fungsi.
  • Menurut Banhart CL dan Jass Stein, Arsitektur adalah seni dalam menegakkan bangunan, dimana di dalam seni tersebut terdapat segi perencanaan, konstruksi, dan solusi dekorasinya.
  • Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Arsitektur adalah seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan, jembatan, dan sebagainya.

Sejarah Seni Arsitektur

Sejarah Seni Arsitektur
pixabay.com

Arsitektur lahir karena adanya kebutuhan manusia untuk memiliki lingkungan yang aman, kondusif dan nyaman. Arsitektur ini juga terlahir berkat cara bagaimana manusia memanfaatkan bahan serta teknologi untuk membuat bangunan.

Seni arsitektur ini bahkan sudah ada sejak jaman prasejarah dengan memanfaatkan bahan-bahan dari alam seperti bebatuan atau kayu. Apabila diurutkan secara runut, maka sejarah arsitektur bisa dirangkum seperti berikut ini :

1. Pra-Sejarah

Pada masa pra-sejarah, seni arsitektur sudah bisa ditemukan yang umumnya masih berupa bangunan yang terbuat dari batu yang disusun secara berkeliling. Adapun salah satu arsitektur tertua salah satunya yaitu Stonehenge yang bisa dijumpai di Inggris.

2. Mesin Kuno (2050–900 SM)

Mesin kuno mencatatkan peradaban seni arsitektur tertua yang memiliki ciri khas seperti bangunan raksasa yang dibuat Raja Firaun untuk menunjukkan kebesarannya.

Adapun bangunan tersebut dibuat untuk memberikan mitos kepada seluruh wilayah kekuasaannya bahwa Firaun merupakan raja yang besar sekaligus sebagai dewa Mesir kala itu. Beberapa bangunan yang bisa kita lihat sampai saat ini seperti bangunan piramida, sphinx dan kuil-kuil.

3. Klasik (850 SM – 475 M)

Bangunan seni arsitektur klasik ini berkembang di zaman Yunani Kuno sampai dengan Kejayaan Romawi dengan ciri khas tiang-tiang penyangga yang memiliki ukuran sama rata dan terdapat entalbalture dibagian atasnya.

4. Byzantine (527-565)

Setelah dipindahkannya Ibukota Romawi ke Bezantium oleh Kaisar Constantine pada tahun 330, Seni arsitektur bangunan Romawi bergeser menjadi lebih anggun dengan dipadukan seni arsitektur klasik. Kemudian arsitektur saat itu terus berkembang ketika Romawi dipimpin oleh Kaisar Justinian pada tahun 500-an.

5. Romanesque (800-1200)

Meskipun Bangsa Romawi pada masa ini sudah mulai meredup, namun ide arsitekturnya telah menyebar ke seluruh wilayah Eropa sehingga sedikit memberikan rasa pada arsitektur Romaneswue yang terkenal sangat filosofis.

Arsitektur ini merupakan pengembangan dari teknik Bezantium yang mana disetiap bangunannya memiliki ciri seperti terdapat qubah, menara, jendela kecil serta pintu berukuran besar pada tembok raksasa. Adapun salah satu contohnya adalah Menara Pisa yang dibangun dengan teknik ini.

6. Gothic (110-1450)

Pada masa ini, bangunan arsitekturnya sangat dipengaruhi oleh perpaduan antara teknik Romanesque dan Moorish dari Spanyol. Bangunan Gothic ini sekaligus menjadi ciri khas arsitektur Perancis dimana ciri utamanya terdapat jendela kaca yang sangat artistic karena terdapat efek sinar dan warna di bagian interior bangunannya.

Selain itu Bangunan Gothic juga memiliki bagian atap yang tinggi dan dihiasi banyak patung untuk alat ibadah dan tentunya dekorasi.

7. Renaissance (1400-1600)

Arsitektur era Renaissance dipengaruhi oleh arsitektur Yunani dan Romawi yang sangat menekankan ketelitian aturan, serta bentuk yang simetris. Arsitektur Renaissance juga dikenal sebagai lahirnya arsitektur klasik.

8. Boroque (1600-1830)

Dalam renta tahun tersebut, gaya bangunan yang diusung bertema kemewahan yang dapat terlihat dari bentuk, lukisan, ukiran, perhiasan, tangga yang besar, kubah serta perpaduan warna yang indah.

9. Neoclassicsm (1730-1925)

Pada seni arsitektur zaman Neocalssicsm, ciri khas bangunan yang sangat menonjol yaitu bentuknya yang simetris, tiang penopang bangunan berukuran besar, atap bangunan berbentuk seperti kubah serta bagian depan bangunannya membentuk segitiga (pandiment). Salah satu contohnya adalah seperti bangunan Gedung U.S Supreme Court.

10. Art Nouveau (1890-1914)

Arsitektur pada tahun ini berganti dari yang semula condong ke gaya Neo-Klasik menjadi gaya desain alami seperti :

  • Bentuk yang tidak beraturan
  • Kaca yang di ukir
  • Terdapat kepingan batu

11. Neo-Gothic Architecture (1905-1930)

Arsitektur Neo-Gothic ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan gaya Gothic kuno, hanya saja teknik pengapilkasiannya digunakan pada bangunan-bangunan yang lebih modern.

12. Art Deco Architecture (1925-1937)

Pada masa ini arsitektur yang digunakan mempunyai ciri khas lengkungan zigzag dan terdapat pilar-pilar ilusi sebagai bagian dari teknik yang digunakan.

Bangunan ini pertama kali dijumpai di Perancis setelah Perang Dunia 1 yang kemudian menyebar ke seluruh dunia setelah 20 tahun’an.

13. Modernist Styles in Architecture (1900 – Sekarang)

Arsitektur modern dengan gaya baru ini terus berkembang sampai serakang untuk menghiasi sebuah bangunan dimana lebih menekankan fungsi dan keindahan.

Sejarah seni arsitektur di Indonesia sendiri sangat dipengaruhi oleh budaya, sejarah dan geografi. Seperti misalnya pada masa penjajahan dimana pengaruh asing turut membawa perubahan serta mempengaruhi gaya dan teknik konstruksi bangunan.

Adapun pengaruh perubahan yang paling kental seperti masuknya arsitektur klasik yang dibawa oleh bangsa India, Cina dan juga Arab. Kemudian juga pengaruh dari Eropa yang terus berkembang sejak abad 18 dan 19 di Indonesia.

Baca juga : Macam-Macam Cabang Seni: Pembahasan lengkap !!

Fungsi Seni Arsitektur

Fungsi Seni Arsitektur
pixabay.com

Dalam pembangunan sebuah arsitektur, sebenarnya ada beberapa aspek yang turut berperan untuk menyeimbangkan bangunan tersebut dengan lingkungan sekitar, mulai dari alam, manusia hingga faktor sosialnya. Berikut adalah fungsi seni arsitektur yang perlu Anda ketahui :

  • Untuk membuat bangunan lebih indah dan cantik
  • Untuk membuat para penghuninya menjadi betah, aman dan nyaman
  • Untuk memadukan antara keindahan dan teknologi rancang bangun
  • Untuk membuat bangunan tetap kokoh dan tahan dengan perubahan iklim
  • Untuk Membuat suatu bangunan bisa lebih ramah lingkungan
  • Untuk mendatangkan sebuah manfaat, nilai tambah ataupun keuntungan

Prinsip Seni Arsitektur

Prinsip Seni Arsitektur
pixabay.com

Dalam pembuatan sebuah seni arsitektur, untuk mendapatkan hasil yang maksimal tentunya harus memperhatikan beberapa prinsip yang harus terpenuhi, diantaranya adalah :

1. Irama

Irama adalah proses pengulangan suatu pola (konsisten) untuk menciptakan suatu pola yang indah dan harmonis untuk di lihat. Demikian ini seperti halnya keterkaitan antara desain interior dan eksterior dari sebuah bangunan.

2. Keseimbangan

Keseimbangan adalah prinsip yang mengedepankan simetrisitas suatu objek bangunan baik dari sisi manapun agar terlihat sama secara visual.
Namun adapula kesimbangan yang sifatnya asimetris untuk menciptakan satu bagian yang ingin dipusatkan pada satu sisinya saja.

3. Kontras

Kontras adalah prinsip yang mengatur suatu bangunan agar terlihat unik, mencolok maupun berbeda jika dilihat mata. Hal ini meliputi pengaturan warna, bentuk dan posisi.

4. Komposisi

Komposisi adalah pengaturan suatu bangunan antara masing-masing objek sehingga menghasilkan elemen yang nampak indah.

5. Proporsi

Proporsi adalah kecocokan antara objek arsitektur dan elemen di sekitar.

6. Skala

Skala adalah perbandingan ukuran penggambaran desain bangunan di atas kertas untuk kemudian direalisasikan menjadi bangunan nyata dengan ukuran yang sesuai.

7. Kesatuan

Kesatuan adalah penggabungan antara desain dan seni arsitektur yang dibutuhkan untuk menyerasikan semua aspek yang ada.

Jenis Seni Arsitektur

Jenis Seni Arsitektur
pixabay.com

Saat mempelajari tentang seni arsitektur, tidak lengkap rasanya jika tidak mempelajari jenis-jenisnya. Ada berbagai jenis arsitektur yang berasal dari berbagai belahan dunia. Masing-masing jenis ini tentu memiliki karakteristik dan ciri khas yang berbeda.

1. Arsitektur Klasik

Jenis arsitektur ini ditandai dengan ciri khas yang megah dengan adanya ornamen-ornamen seperti pilar seperti pada Kerajaan Yunani ataupun Romawi. Warna yang biasanya digunakan antara lain kuning keemasan, krem dan biru yang menampilkan kemewahan.

2. Arsitektur Kontemporer

Jenis berikutnya adalah arsitektur kontemporer, yaitu jenis yang pada dasarnya mirip dengan arsitektur modern namun lebih kekinian. Teknologi dan bahan yang digunakan lebih canggih dengan tampilan yang lebih baru.

3. Arsitektur Tradisional

Arsitektur jenis ini memiliki nilai historical dan kebudayaan yang tinggi. Biasanya berasal dari daerah-daerah tertentu dan turun temurun. Contohnya adalah arsitektur rumah joglo.

4. Arsitektur Modern

Jenis arsitektur ini dibuat dengan mempertimbangkan kegunaan lebih utama daripada tampilan atau estetiknya. Ukuran, bentuk hingga bahan pada jenis arsitektur ini cenderung sederhana, minimalis namun tetap fungsional.

5. Arsitektur Tropis

Jenis arsitektur tropis ini biasanya dibuat untuk objek-objek tertentu, bisa berupa rumah atau hotel, yang diterapkan di daerah dengan iklim tropis. Tentu saja, pembuatannya memperhitungkan kondisi iklim dan fungsinya agar sesuai.

6. Arsitektur Minimalis

Berikutnya ada jenis arsitektur minimalis yang dibuat dengan lebih mengutamakan pada fungsi ekonomis agar bisa dijangkau semua kalangan. Jenis ini bersifat simpel, nyaman dan ukurannya tidak terlalu kecil maupun besar.

7. Arsitektur Mediterania

Karakteristik dari seni arsitektur mediterania ini adalah sederhana namun tetap nyaman. Bahan yang digunakan umumnya berupa kayu dengan proses finishing doff atau matte. Model dari jenis ini bisa ditemukan pada bangunan yang ada di Spanyol dan Italia.

8. Arsitektur Arab

Terakhir ada jenis arsitektur Arab yaitu arsitektur dengan karakteristik khas berupa pemilihan motif dan warna yang saling bertabrakan. Model dari Jenis arsitektur ini bisa ditemukan pada bangunan-bangunan yang ada di kawasan Timur Tengah.

Baca juga :

Contoh Seni Arsitektur

Museum Tsunami Aceh

Seni arsitektur yang ada di Indonesia sangat beragam bentuk dan modelnya. Hal ini tidak lain dipengaruhi oleh budaya, letak geografi dan sejarah. Ada juga beberapa contoh arsitektur yang ditemukan di Indonesia mendapat pengaruh dari budaya luar. Berikut ini ada beberapa contoh karya seni dalam bentuk arsitektur yang ada di Indonesia.

1. Candi Borobudur

Siapa yang tidak mengenal bangunan candi yang pernah menjadi 1 dari 7 keajaiban dunia ini. Arsitekturnya begitu megah dan rumit untuk sebuah karya arsitektur yang dibuat di jaman kerajaan.

Namun justru inilah yang menjadi daya tarik. Bentuk utamanya menyerupai bujur sangkar dengan 3 pelataran melingkar di atasnya. Bagian dindingnya dihiasi dengan ribuan relief dan ratusan arca Budha. Inilah yang membuat Candi Borobudur sebagai salah satu seni di bidang arsitektur yang luar biasa.

2. Candi Prambanan

Satu lagi contoh karya seni dalam bentuk arsitektur yang bisa ditemukan di Indonesia adalah Candi Prambanan. Candi ini adalah candi Hindu terbesar di Indonesia. Desain arsitekturnya berpedoman pada Kitab Wastu Sastra.

Berbeda dengan Candi Borobudur yang bentuknya melingkar, karakteristik arsitektur candi ini adalah menggunakan pola Mandala yang cenderung menjulang tinggi. Bentuknya yang menakjubkan ini menjadikan Candi Prambanan sebagai satu dari karya seni arsitektur yang menakjubkan.

3. Masjid Gedhe Kauman

Satu lagi contoh arsitektur di Indonesia yang menakjubkan adalah Masjid Gedhe Kauman. Berbeda dengan masjid pada umumnya, model arsitektur masjid yang dibangun pada tahun 1770 Masehi ini merupakan perpaduan antara unsur Islam dan Hindu sekaligus.

Jika diperhatikan sekilas, bentuknya tidak seperti masjid, karena mirip dengan rumah joglo, rumah tradisional masyarakat Yogyakarta dan Jawa. Masjid ini adalah karya seni arsitektur sekaligus seni terapan yang menggabungkan dua unsur sekaligus.

4. Museum Tsunami Aceh

Bangunan ini didesain oleh walikota Bangung Rindwan Kami pada tahun 2009 silam untuk mengenang peristiwa besar di tanah air Indonesia.

Adapun bangunan bernuansa modern ini bisa terlihat dari tampilan depannya dimana bentuk dan aksen luarnya di desain secara khusus sehingga terlihat lebih indah. Selain sebagai museum, bangunan bersejarah ini ternyata juga digunakan sebagai pusat pendidikan sekaligus bisa dijadikan sebagai shelter pengungsian.

5. Monumen Nasional

6. Masjid Istiqlal

7. Masjid Raya Bandung

8. Lawang Seu


Jadi demikianlah pembahasan mengenai seni arsitektur yang telah berkembang sejak jaman pra-sejarah sampai saat ini. Seni arsitektur senidri telah mengalami banyak peralihan model, bentuk dan ornamen-ornamen yang digunakan.

Akan tetapi hakikan dari seni arsitektur adalah menciptakan sebuah bangunan yang bisa dihuni dengan nyaman dengan tetap memperhatikan nilai-nilai keindahan di dalamnya. Semoga bermanfaat!

Leave a Comment