Seni Film: Pengertian, Unsur, Jenis dan Contoh

Seni film merupakan salah satu seni yang biasa dijadikan hiburan bagi warga masyarakat karena memiliki alur cerita yang sangat menarik. Adapun tema-tema yang di angkat ke dunia perfilman bisa berbagai macam seperti genre horror, pendidikan, perjuangan, action, komedi, kartun maupun dokumenter.

Sebagai penikmat film di tanah air, sudah sepatutnya bangga dengan perkembangan dunia perfilman di Indonesia. Ada banyak tema menarik yang diperankan oleh aktor professional dan di sutradarai oleh garapan produser handal.

Nah bagi Anda yang belum memahami apa itu seni film, unsur, dan jenisnya serta bagaimana sejarah dunia perfilman bisa masuk ke tanah air, simak ulasan berikut.

Pengertian Seni Film

Pengertian Seni Film
pixabay.com

 

Seni film adalah upaya penyampaian pesan melalui sebuah gerakan yang di ambil melalui proses syuting dan kemudian diolah sedemikian rupa sehingga menimbulkan ilusi gambar bergerak yang memiliki alur dan tema cerita untuk disajikan sebagai bentuk hiburan.

Seni film juga disebut dengan cinematographie dimana kata cinema memiliki arti “gerakan”, tho (phytos) berarti “cahaya” dan graphie (graph) berarti “gambar citra”.

Dengan kata lain secara ethimologi, seni film bisa diartikan sebagai proses melukis gerakan dengan cahaya menggunakan peralatan khusus berupa kamera.

Pengertian Seni Menurut Para Ahli

  • Menurut Effendi (1986:239), Film adalah hasil budaya dan alat ekspresi kesenian. Film sebagai komunikasi massa merupakan gabungan dari berbagai tekhnologi seperti fotografi dan rekaman suara, kesenian baik seni rupa dan seni teater sastra dan arsitektur serta seni musik.
  • Menurut Kridalaksana (1984:32), Film adalah lembaran tipis, bening, mudah lentur yang dilapisi dengan lapisan antihalo, dipergunakan untuk keperluan fotografi. Dan alat media massa yang mempunyai sifat lihat dengar (audio – visual ) dan dapat mencapai khalayak yang banyak.
  • Menurut Susanto (1982:60), Film adalah kombinasi antar usaha penyampaian pesan melalui gambar yang bergerak, pemanfaatan teknologi kamera, warna dan suara.
  • Menurut Ayoana (2010), Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie

Sejarah Seni Film

Sejarah Seni Film
pixabay.com

Film pertama kali diciptakan dan diperkenalkan oleh Lumiere Brothers pada tahun 1805. Kemudian pada tahun 1899, perkembangan film dilanjutkan oleh George Melies dengan memberikan sentukan editing pada filmnya yang berjudul “Trip to The Moon”. Sampai pada tahun 1902, Edwin Peter hadir dengan kualitas produksi film yang lebih baik dari pendahulunya yang diberi judul “Life of In America Fireman”.

Perkembangan seni film di Indonesia sendiri sempat berjaya di tahun 70 sampai 80-an dimana saat ini mendapatkan banyak respon positif dari masyarakat karena dianggap mampu memenuhi kebutuhan spiritual dan psikologi sebelum masuknya broadcast TV (RCTI) tahun 1988.

Sementara itu, bioskop pertama kali muncul di Indonesia (yang pada masa itu masih bernama Batavia) pada tahun 1900 di Tanah Abang Kebon Jahe. Namun, hal ini belum bisa dijadikan sebagai tonggak awal perkembangan film di Indonesia, sebab film yang diputar pun masih film impor.

Hingga kemudian, di tahun 1926 tepatnya di Bandung, sebuah film digarap yang sekaligus dijadikan sebagai tonggak awal perkembangan film di Indonesia. Film tersebut berjudul Loetoeng Kasaroeng. Suksesnya film ini tidak bisa dilepaskan dari peran serta Wiranatakusumah V yang kala itu juga menjabat sebagai Bupati Bandung.

Fungsi Seni Film

Fungsi Seni Film

Banyak yang beranggapan seni film diciptakan hanya sebagai sarana hiburan saja. Padahal, film memiliki fungsi yang lebih luas dari itu. Adapun beberapa fungsinya yaitu :

1. Media Ekspresi

Bagai para pelaku seni, dengan adanya seni perfilman ini tentu bisa menjadi wadah mereka untuk menuangkan bentuk ekspresi. Banyak orang diluar sana yang memiliki bakat ber-akting dan mampu memerankan berbagai macam karakter yang berbeda. Bakat tersebut bisa di ekspresikan dengan adanya seni film.

Begitu juga bagi para sutradara atau produser yang memiliki kemampuan dalam membuat plot atau alur cerita maka bisa ditulis dan di angkat menjadi sebuah film yang layak untuk di tonton oleh masyarakat luas.

2. Media Hiburan

Seni perfilman memang identik dijadikan sebagai sarana hiburan bagi mereka yang bosan atau penat dengan aktivitas yang ada. Biasanya mereka meluangkan waktu akhir pekan untuk menonton film di bioskop atau mungkin bagi para ibu-ibu akan sangat gemar menonton sinetron yang ada di televisi.

3. Media Komunikasi

Film juga bisa dijadikan media komunikasi yang baik terutama untuk menyampaikan pesan-pesan kepada para penonton perihal mana yang baik dan yang buruk, sehingga bisa di ambil hikmahnya dari setiap kejadian.

4.  Media Pendidikan

Sarana pendidikan tidak harus selalu ada di bangku sekolah, melalui sebuah film kita juga bisa mengangkat kisah-kisah inspiratif dalam dunia pendidikan sehingga bagi siapa yang menonton film tersebut secara tidak langsung juga mendapatkan ilmu dari apa yang ada di alur ceritanya.

Unsur Seni Film

Unsur Seni Film
pixabay.com

Dalam seni film juga tersusun atas unsur-unsur tertentu. Antara satu unsur dengan unsur lain tidak bisa dipisahkan dan saling melengkapi. Nah, berikut adalah unsur-unsur dari sebuah film.

1. Produser

Produser adalah orang yang bertanggungjawab terhadap segala hal yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah film. Produser ini memiliki peran penting sekaligus memiliki posisi paling tinggi.

2. Sutradara

Sutradara adalah orang yang bertanggung jawab terhadap proses pembuatan filmnya. Jadi sutradara ini hanya bertanggung jawab terhadap proses pembuatannya bukan hal-hal yang berkaitan dengan pendanaan atau properti.

3. Penulis Skenario

Penulis skenario adalah orang yang bertanggungjawab menulis naskah  cerita yang akan dibuat menjadi film. Jadi naskah hasil karya dari seorang penulis skenario inilah yang nantinya diangkat atau diwujudkan menjadi karya seni berbentuk film.

4. Kameraman (Penata Kamera)

Kameraman adalah orang yang bertanggung jawab atas proses perekaman dalam pembuatan sebuah film. Jadi setiap adegan yang tertulis dalam naskah, nanti akan diperankan oleh aktor dan akan direkam oleh seorang kameramen yang dipercaya.

5. Penata Musik

Seni Film akan semakin menarik dengan adanya musik yang mendukung. Ini adalah tugas dari penata musik, yaitu bertanggung jawab atas pengisian suara dan musik dalam film.

6. Penata Artistik

Penata artistic adalah orang yang bertanggung jawab dalam menampilkan kesan dan cita rasa artistik pada satu film yang sedang dikerjakan.

7. Editor

Setelah proses perekaman, hasil rekaman masih akan melalui proses editing untuk membuat hasil akhir yang ditampilkan lebih menarik dan sesuai dengan kebutuhan jalan cerita film. Inilah tugas dari editor.

8. Pengisi Suara

Tidak semua pemeran di dalam film menggunakan suaranya sendiri dalam melafalkan dialognya. Ada pula yang disisipkan dengan suara yang diisi saat proses pengeditan.

9. Pemeran  

Pemeran adalah orang terpilih yang akan memerankan tokoh tertentu untuk melakukan beberapa scene sesuai dengan alur cerita yang telah ditetapkan. Adapun pemeran pria disebut dengan actor, sedangkan pemeran wanita disebut dengan aktris.

 Jenis-Jenis Film

 Jenis-Jenis Film
pixabay.com

Ada berbagai jenis film yang biasa kita tonton di bioskop maupun televisi, adapun jenis-jenis film tersebut dapat dikelompokkan menjadi :

1. Film Cerita

Film cerita adalah sebuah film yang memiliki cerita yang menjadi fokus utama untuk ditonjolkan baik itu berupa cerita fiktif ataupun cerita nyata yang sudah dimodifikasi. Adapun film jenis ini dibagi masih dibagi menjadi dua :

  • Short Films (Film Cerita Pendek)

Jenis film pertama adalah film cerita pendek atau disebut juga dengan short films. Jenis film ini memiliki durasi tidak lebih dari 60 menit. Biasanya jenis film ini adalah film uji coba yang dijadikan sebagai batu loncatan oleh sekelompok orang sebelum membuat film dengan durasi lebih panjang.

Umumnya, film berjenis cerita pendek ini dibuat oleh mahasiswa jurusan perfilman untuk memenuhi tugas. Atau, bisa juga diproduksi oleh sekelompok orang penyuka film yang ingin berlatih dalam memproduksi film yang baik.

  • Feature-Length Films (Film Cerita Panjang)

Ini adalah jenis seni film yang lazim ditonton dan diputar di bioskop. Jenis film ini memiliki durasi lebih dari 60 menit, bisa 90-100 menit. Alur ceritanya lebih kompleks dibandingkan jenis film cerita pendek. Bahkan, karena kompleksnya alur ceritanya, ada film yang dibuat dengan durasi sampai 120 hingga 180 menit.

2. Film Berita

Film berita adalah jenis film yang menceritakan tentang fakta maupun peristiwa yang benar-benar terjadi. Film jenis ini harus memiliki nilai berita (newsvalue) yang kuat untuk disampaikan kepada para penonton.

3. Film Dokumenter

Film dokumenter adalah jenis film yang bercerita tentang kenyataan. Namun jenis ini berbeda dari film berita yang menyajikan rekaman kenyataan. Film dokumenter dibuat dari hasil interpretasi dari pembuat film tentang kenyataan yang dibuat film tersebut.

Adapun dibuatnya film documenter biasanya untuk tujuan edukasi ataupun untuk tujuan penyebaran informasi lain.

4. Film Kartun

Film kartun adalah jenis film  yang dibuat khusus untuk pangsa pasar anak-anak. Tokohnya bukan dari pemeran asli, melainkan karakter buatan dari proses animasi. Karena itu, jenis seni film ini juga disebut dengan film animasi. Dewasa ini, film kartun tidak hanya dibuat untuk anak-anak saja, namun juga orang dewasa.

Selain itu jika kita berbicara mengenai genre film, maka bisa dikelompokkan menjadi :

  • Film Laga (Action)
  • Film Petualangan (Adventure)
  • Film Komedi (Comedy)
  • Film Kriminal (Crime)
  • Film Dokumenter (Documentary)
  • Film Fantasi (Fantasy)
  • Film Horor (Horror)

Tahap-Tahap Produksi Film

Tahap Produksi Film
pixabay.com

Dalam memproduksi sebuah film sehingga bisa ditonton dan dinikmati oleh masyarakat luas pastinya melalui tahapan yang cukup panjang. Adapun tahapan tersebut meliputi :

1. Development

Tahap ini dimana ide cerita, genre, format dan penulisan skenario mulai dibuat dan dikembangkan oleh produser, sutradara dan penulis. Jadi mereka akan bekerja sama untuk membuat premis, sinopsis, treatment hingga jadi sebuah skenario.

Kemudian sutradara dan produserlah yang akan mencari investor, apabila berhasil maka film tersebut siap untuk di produksi.

2. Pra Produksi

Tahap ini akan dirancang dengan baik prihal biaya, penjadwalan, analisis naskah yang masih akan di breakdown lagi secara spesifik ke semua bagian seperti (analisis karakter, hunting properti, penetapan lokasi, persiapan wardrobe, perekrutan kru, casting, dll) sebelum semua siap melangkah ke tahap produksi.

3. Produksi

Tahap ini adalah fase implementasi atas apa yang telah direncanakan pada tahap sebelumnya untuk menujur proses perekaman gambar dan suara. Seringkali pada tahap ini terjadi hal-hal yang tidak terduga, oleh karena itu diperlukan pengambilan keputusan yang tepat demi kelancaran proses produksi.

4. Pasca Produksi

Setelah proses perekaman gambar dan suara dilakukan, pada tahap pasca produksi ini akan dilakukan finishing melalui tahap editing terkait penambahan efek, penataan suara, colour grading dan scoring music. Ada banyak orang yang akan terlibat dalam proses ini tidak hanya para editor namun juga sutaradara dan produser untuk menjaga keutuhan cerita.

5. Distribusi

Ini merupakan tahap akhir dimana film yang sudah jadi akan di distribusikan ke penonton dengan berbagai cara. Ada yang di salurkan melalui bioskop, televisi, acara festival ataupun dikemas dalam bentuk DVD. Pendistribusian ini juga harus diperhatikan dengan tepat prihal siapa yang menjadi pangsa pasar dari film yang telah di buat, hal ini bertujuan agar filmnya bisa tepat sasaran.

Contoh Karya Seni Film Terlaris Di Indonesia

Di Indonesia sendiri, ada beberapa karya seni film yang berhasil membubuhkan namanya masuk dalam daftar film terlaris yang paling banyak di tonton dalam pekan pertama, judul film tersebut adalah

Contoh Karya Seni Film Terlaris Di Indonesia

  1. Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016)
  2. Dilan 1990 (2018)
  3. Dilan 1991 (2019)
  4. Laskar Pelangi (2008)
  5. Habibie & Ainun (2015)
  6. Pengabdi Setan (2017)
  7. Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 2 (2017)
  8. Ayat-Ayat Cinta (2018)
  9. Ada Apa Dengan Cinta 2 (2016)
  10. Suzzanna: Bernafas dalam Kubur (2018)

Jadi itulah pembahasan mengenai seni film lengkap dengan sejarah, unsur, jenis dan contohnya. Pada dasarnya seni film termasuk dalam karya seni  rupa 2 dimensi visual yang dapat bergerak sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat luas sebagai salah satu medi hiburan yang menari.

Leave a Comment