Pengertian Remaja: Ciri Karakteristik dan Fase Pertumbuhan

Remaja merupakan masa-masa emas dimana setiap individu mulai beranjak dari kanak-kanak menuju dewasa. Dalam masa ini apabila bisa dimanfaatkan dengan baik untuk belajar, menambang pengetahuan dan pengalaman tentu bisa mencetak pribadi yang lebih baik dan berkualitas ketika dewasa.

Biasanya masa remaja di tengarai dengan adanya perubahan ciri fisik, psikologi dan juga kepribadian yang cukup signifikan. Kebanyakan dari mereka akan mulai peduli dengan penampilan, tutur kata maupun cara pandang hidup kedepannya.

Nah, untuk lebih memahami masa remaja berikut ini akan dibahas secara jelas pengertian, ciri karakteristik, fase pertumbuhan dan juga permasalahan yang kerap dihadapi. Simak ulasan berikut.

Pengertian Remaja

Pengertian remaja menurut para ahli
pixabay.com

Dalam definisi umum, pengertian remaja adalah suatu proses yang menandai antara perubahan diri dari yang semula adalah anak-anak menjadi orang dewasa, Pada masa remaja, umumnya mereka menjadi sangat rawan untuk mengalami perilaku menyimpang seperti penggunaan narkoba, kenakalan remaja, seks bebas, kehamilan yang tidak diinginkan, dan lain sebagainya.

Hal tersebut biasanya terjadi sebab remaja masih belum siap untuk menerima perubahan bahwa mereka sebentar lagi akan menjadi orang dewasa. Sehingga, remaja pun akan mengalami berbagai perubahan baik secara mental, biologis, fisik, psikososial, ataupun emosional yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.

Pengertian Remaja Menurut Ahli

Berbagai ahli telah menuturkan pendapat mereka mengenai pengertian remaja, beberapa di antaranya yaitu:

1. Menurut Elizabeth Bergner Hurlock

Pengertian remaja menurut Hurlock yaitu sebuah periode yang membuat anak-anak mengalami perubahan baik itu dari segi kematangan fisik, emosional, sosial, maupun mental. Remaja pun merupakan istilah yang disadur dari bahasa latin yaitu adolensence.

2. Menurut Sri Rumini

Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai oleh adanya perkembangan fisik yang pesat. Selain itu, terdapat pula perubahan yang mencolok dari sisi psikologis.

3. Menurut Zakiah Darajat

Remaja diartikan sebagai suatu masa transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Masa transisi tersebut memiliki perubahan yang mencakup adanya perubahan kognitif, sosial-emosional, dan biologis.

4. Menurut Siti Sundari

Menurut Siti Sundari, pengertian remaja yaitu suatu masa peralihan dari masa anak menuju masa dewasa yang mana dalam prosesnya terdapat berbagai perubahan aspek. Perkembangan dari berbagai aspek tersebut akan berlanjut hingga memasuki usia dewasa.

5. Menurut John W. Santrock

Pengertian remaja menurut Santrock adalah masa perkembangan dari masa anak-anak menjadi dewasa yang mencakup berbagai perubahan signifikan. Beberapa perubahan tersebut bisa dilihat secara kognitif, biologis, dan sosial-emosional.

7. Menurut Monks Dkk. 1989

Menurut buku psikologi yang ditulis oleh Monks pada tahun 1989, pengertian remaja adalah sebuah fase yang sebenarnya tempatnya belum jelas. Hal ini karena mereka sudah tidak termasuk dalam golongan anak-anak lagi, namun belum mampu untuk dianggap sebagai golongan dewasa.

Fase Pertumbuhan Remaja

Fase Pertumbuhan Remaja
pixabay.com

Seseorang dikatakan dalam masa remaja apabila mulai melewati beberapa fase pertumbuhan seperti dibawah ini :

1. Masa Pra-Pubertas

Masa yang pertama ini biasanya terjadi pada usia 12 sampai 13 tahun. Pada masa ini, akan terjadi perubahan yang besar pada remaja sebab hormon s3ksu4lit4s dan perkembangan intelektualitas mereka sudah semakin meningkat.

2. Masa Pubertas

Masa yang kedua ini terjadi pada usia 14 sampai 16 tahun. Pada masa ini, remaja akan menjadi sangat labil sebab hormon seksualitas mereka berkembang dengan begitu pesat sehingga membuat emosi mereka menjadi tidak stabil.

3. Masa Akhir Pubertas

Masa yang ketiga terjadi ketika usia sudah mencapai 17 sampai 18 tahun. Pada masa yang satu ini, remaja sudah mulai bangga dengan perubahan yang dialaminya. Mereka pun juga sudah matang dalam sisi seksualitas dan fisiknya. Akan tetapi, dalam sisi psikologis mereka belum matang secara sepenuhnya.

4. Masa Adolesen

Periode ini dimulai ketika remaja menginjak usia 19 sampai 21 tahun. Pada periode ini, mereka akan mulai matang secara sempurna, baik itu dari segi emosi, psikis, maupun fisiknya. Sikapnya terhadap kehidupan pun semakin terlihat jelas sehingga mereka akan mampu menjalani kehidupan dewasa dengan matang.

Ciri Karakteristik Remaja

Ciri Karakteristik Remaja
pixabay.com

Berdasarkan pengertian remaja yang sudah dijelaskan sebelumnya, pada fase ini memang akan terjadi berbagai perubahan mencolok yang menjadi ciri karakteristik bahwa remaja tersebut sedang mengalami pertumbuhan. Beberapa ciri karakteristik remaja yaitu:

  • Kebanyakan dari remaja tersebut akan bersikap ambivalen ketika terjadi perubahan yang dialaminya. Hal tersebut berarti bahwa mereka terkadang akan menyukai perubahan tersebut, namun ada pula hal yang dia benci
  • Peningkatan sisi emosional terjadi dengan sangat cepat
  • Terdapat perubahan nilai dari yang sebelumnya mereka percayai. Nilai yang mereka anggap penting ketika masih kanak-kanak akan menjadi kurang penting di mata mereka sebab mereka akan menjadi orang dewasa
  • Perubahan fisik yang mencolok, seperti menjadi lebih matang dalam hal seksual
  • Umumnya mereka akan mengubah kebiasaan dan kesukaannya, hal yang sebelumnya dia anggap menarik bisa ditinggalkan dan mereka pun akan berhubungan dengan orang lain.

Permasalahan Psikologi Remaja

Permasalahan Psikologi Remaja
pxhere.com

Sesuai dengan pengertian remaja, fase ini memang merupakan salah satu fase yang paling rentan sebab ada beragam tantangan dan permasalahan yang harus mereka hadapi. Beberapa permasalahan yang nantinya akan dihadapi oleh remaja adalah:

1. Haus Akan Pengalaman Baru

Tidak bisa dipungkiri, remaja merupakan sosok yang sangat awam dan masih terus mencari siapa jati dirinya yang sebenarnya. Dalam perjalanannya menemukan jati diri, kemungkinan mereka akan senantiasa merasa haus akan pengalaman baru dan bosan dengan apa saja yang dia alami saat ini.

Lingkungan yang turut serta menaungi mereka pun terkadang dapat memberi pengaruh yang buruk tentang pengalaman tersebut. Banyak remaja yang terjerumus obat-obatan berbahaya, seks, dan minuman keras yang justru bermula dari perasaan ingin memiliki pengalaman baru.

2. Ketidakmampuan Untuk Melibatkan Diri

Ketika remaja semakin tumbuh menjadi dewasa, pola pikir mereka pun juga semakin berubah. Terkadang, remaja akan merasa bahwa dia sudah menjadi pribadi yang mampu berpikir layaknya orang dewasa dalam hal intelektual dan juga dalam pola pikir secara ekonomis.

Hal tersebut tentu akan membuat remaja merasa bahwa lingkungan yang ada di sekitarnya tidak sesuai dengan pola pemikirannya yang sudah berubah. Sehingga, mereka akan kesulitan untuk melibatkan dirinya secara efektif maupun emosional dengan kehidupan di masyarakat. Terkadang, mereka pun juga akan merasa bahwa persahabatan bukanlah hal yang penting bagi mereka.

3. Kebutuhan Akan Figur Teladan

Remaja merupakan sosok yang membutuhkan sesosok figur teladan yang bisa mereka tiru dan amati untuk kemudian diadaptasi dalam kehidupan sehari-hari. Mereka pun juga lebih jarang untuk mendengarkan nasihat yang hanya indah apabila diucapkan dalam kata-kata saja. Dibandingkan hal tersebut, mereka akan merasa lebih terkesan oleh teladan dan nilai-nilai yang dianut orang tua mereka.

4. Merasa Rendah Diri dan Cemas

Ketika merasakan perubahan yang sangat signifikan dalam sisi fisik dan psikologis mereka, remaja cenderung akan merasa rendah diri. Hal ini biasanya terjadi ketika perubahan yang terjadi tidak sesuai dan jauh dari bayang-bayang yang mereka inginkan sebelumnya. Sehingga, mereka pun terkadang akan merasa frustrasi dan bisa berujung pada stres yang cukup berbahaya.

Stres yang berkelanjutan tentu akan memberikan dampak yang cukup buruk pada kesehatan mental para remaja. Terkadang, mereka pun juga akan menderita perasaan cemas yang berlebihan dan sebagai bentuk pelarian, mereka pun akan mencoba hal-hal terlarang agar bisa menghilangkan perasaan tersebut.

5. Bersikap Apatis

Remaja pun juga terkadang akan bersikap apatis terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka akan menolak dan tidak ingin melibatkan dirinya di dalam kehidupan masyarakat dan tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya.

6. Merasa Tidak Berdaya

Karena zaman yang semakin canggih, membuat remaja merasa cemas ketika memikirkan kehidupan masa depannya. Mereka pun terkadang akan mencari jalan alternatif yang berisiko hanya demi memastikan agar dia memiliki masa depan yang sudah terencana.


Demikianlah pembahasan lengkap mengenai masa remaja lengkap dengan ciri, fase pertumbuhan dan berbagai macam bentuk permasalahan yang akan dihadapi. Dengan mengetahui lebih awal, diharapkan mereka bisa lebih sadar atas apa yang tengah terjadi pada dirinya sehingga tidak menyia-nyiakan waktu yang ada untuk bisa menjadi generasi penerus yang lebih baik.

Leave a Comment