12+ Alat Pertanian Tradisional Manual dan Fungsinya [Gambar HD]

Perkembangan dunia pertanian di Indonesia memang semakin pesat, meski demikian sebagian besar petani di desa dalam berladang di sawah masih menggunakan alat pertanian manual yang masih tradisional. Salah satu alasan petani masih menggunakan alat pertanian tradisional adalah biaya alat dan operasionalnya yang terjangkau.

Alat pertanian tradisional adalah peralatan manual atau sederhana yang biasa digunakan dengan bantuan tenaga manusia untuk segala bentuk aktivitas pertanian mulai dari persiapan lahan, menanam benih, pemupukan, penyemprotan, sampai dengan panen.

Hal ini yang menjadikan kebutuhan akan alat pertanian terbagi menjadi beberapa macam dengan fungsi yang berbeda-beda. Untuk mengetahuinya, simak selengkapnya pembahasan berikut.

1. Cangkul

Alat Pertanian Tradisional Cangkul

Cangkul adalah alat pertanian tradisional yang terbuat dari bahan besi dan kayu. Cangkul memiliki fungsi untuk membelah tanah yang keras hingga menggemburkan tanah agar terurai.

Adapun cara penggunaan cangkul yakni dengan cara diayunkan ke bagian tanah yang akan di dikelola untuk kemudian siap ditanami benih.

2. Sabit

Alat Pertanian Tradisional Sabit

Sabit (arit) adalah alat pertanian tradisional dengan bentuk melengkung dan memiliki sisi yang tajam. Sabit sering dipakai petani untuk memotong tanaman-tanaman di ladang. Bentuknya yang melengkung membuat proses penebasan batang tanaman bisa lebih cepat.

Selain itu sabit atau arit ini juga biasa digunakan petani untuk mencari rumput untuk pakan ternak yang ada di tengah persawahan, di pinggiran sungai dan sebagainya.

3. Garu 

Alat Pertanian Tradisional Garu 

Garu tanah adalah salah satu jenis alat pertanian tradisional sederhana yang berbentuk seperti garpu namun terbuat dari besi. Garu tanah memiliki kegunaan untuk mengolah tanah agar bisa lebih gembur dengan merata. Selain itu sisa-sisa akar dari bekas tanaman sebelumnya juga bisa hilang atau terangkat dengan bantuan alat ini.

Cara pakainya tak jauh berbeda dengan penggunaan cangkul. Yakni anda bisa memasukkan garu ke dalam tanah lalu mencongkelnya dengan teratur. Garu tanah sendiri memiliki beberapa jenis diantaranya adalah

  • Garu Sisir adalah garu yang digunakan ketika tanah persawahan sudah dalam kondisi gembur setelah dibajak.
  • Garu Piring adalah garu yang digunakan untuk menghilangkan rumput-rumput liar kecil pada tanah persawahan yang akan ditarami. Selain itu garu sisir ini juga biasa digunakan untuk menutup benih tanaman yang telah ditancapkan agar tertutup oleh tanah secara menyeluruh.
  • Garu Paku adalah garu yang digunakan untuk menyiangi tanaman persawahan jika waktunya sudah tiba.

4. Ani-Ani (Ketam)

Alat Pertanian Tradisional Ani-Ani (Ketam)

Ani ani atau ketam adalah alat pertanian tradisional berupa pisau yang berbentuk kecil. Ani ani berguna untuk memotong bulir dari tangkai padi. Ani ani dibuat dari kayu atau bambu dengan ujungnya yang berisi pisau untuk memotong batang padi.

Cara penggunaan ani ani atau ketam yakni dengan cara digenggam dalam tangan lalu sedikit demi sedikit anda bisa memegang tangkai padi untuk dipotong. Penggunaan ani ani oleh para petani mungkin membutuhkan waktu lama dan tenaga yang besar.

5. Taju (Tugal)

Alat Pertanian Tradisional Taju (Tugal)

Taju atau Tugal adalah alat pertanian tradisional yang membantu petani untuk membuat lubang pada tanah. Hal ini bertujuan agar tanah yang ditancapkan taju mudah untuk ditanami benih-benih tanaman.

Taju terbuat dari besi dimana cara penggunaannya adalah dengan menancapkan ke tanah, lalu taju diputar menggunakan tangan dan kaki. Anda bisa menggunakan taju dengan cara berjejer mengikuti alur penanaman di ladang.

6. Alat Semprot

Alat Semprot Pertanian Manual

Dalam pertanian, anda juga perlu memelihara tanaman agar lebih subur. Salah satu alat yang digunakan adalah alat semprot pertanian. Alat semprot pertanian atau spryer berisi larutan pupuk yang nantinya akan disemprotkan ke dalam tanaman dalam bentuk butiran cair.

Spryer yang digunakan untuk menyemprot tanaman di ladang memiliki dua jenis. Pertama ada knapsack spryer, yang pemakainnya bisa digendong di punggung. Yang kedua ada motor spryer yang pemakaiannya diletakkan di tanah atau ditarik dengan kendaraan.

7. Gasrok (Gosrok)

Alat Semprot Pertanian Gasrok (Gosrok)

Gasrok atau gosrok adalah alat yang sering digunakan oleh para petani untuk mempercepat proses penyuburan tanah di ladang dengan menyingkirkan gulma disekitarnya. Gosrok umumnya dibuat dari plat besi dengan permukaan bergerigi ada juga yang lancip menyerupai pisau dan dioperasikan dengan tangan dan didorong mengikuti aliran tanaman.

Penggunaan gosrok dalam pertanian sangat membantu petani dalam mengatasi adanya tanaman liar/gulma yang mengganggu pertumbuhan padi. Selain itu, gosrok sering membuat akar padi putus, namun juga bisa membuat akar padi menjadi tumbuh bercabang dan subur.

8. Gepyok (Gebotan)

Alat Semprot Pertanian Gepyok Padi

Gepyok padi adalah alat pertanian tradisional yang digunakan untuk merontokkan bulir padi dari batangnya. Gepyok dibuat dari kayu atau bambu dan disusun berbentuk rak segitiga. Gepyok padi dapat dikatakan masih digunakan oleh para petani hingga saat ini.

Cara penggunaan alat gepyok padi yakni dengan merontokkan sekumpulan batang padi ke atas alat gepyok padi. Dengan cara di pukul-pukul, maka bulir padi yang sudah matang akan rontok dengan sendirinya.

9. Parang

Alat Pertanian Tradisional Parang

parang adalah salah satu alat pertanian tradisional yang digunakan petani untuk menebas rumput yang ada di pematang sawah ataupun perkebunan.

Alat ini biasa dibawa petani dan diletakkan di pinggang khususnya pada saat tanaman sawah sudah mulai tinggi begitupun hama rumput liar yang ada disekitarnya.

10. Penggaris Sawah

Alat Semprot Pertanian Penggaris Sawah

Penggaris sawah adalah alat sederhana yang biasa digunakan oleh petani dahulu untuk memberi jarak atau batas antar tanaman agar lurus dan membentuk persegi empat sesuai luas sawah yang akan ditanami.

Adapun penggaris sawah manual ini biasanya terbuat dari bambu/kayu yang ditarik dari ujung ke ujung area sawah yang akan dikelola.

11. Luku (Bajak Tradisional)

Luku (Bajak Tradisional)

Bajak tradisional adalah alat untuk membajak sawah dengan bantuan tenaga hewan (sapi/kerbau) yang terbuat dari kayu berbentuk seperti huruf “H” . Dimana sisi bagian atas akan ditumpangkan ke punuk hewan sementara yang bagian bawah terdapat semacam garu kayu yang akan menggemburkan tanah selama hewan tersebut berjalan.

Agar dapat berjalan semestinya, maka akan ada seorang petani yang ikut duduk di atasnya sembari mengatur jalannya hewan untuk memutari area sawah yang akan dikelola. Adapun proses pembajakan tradisional ini dilakukan ketika area persawahan sudah dialiri dengan air sehingga lebih mudah.

12. Lesung

Lesung Padi

Lesung (Alu) adalah alat pertanian sederhana yang wajib dimiliki oleh petani jaman dahulu. Alat pertanian sederhana ini terbuat dari potongan kayu besar yang dibuat lubang dibagian tengah sehingga menyerupai perahu kecil.

Adapun cara penggunaannya yaitu gabah yang akan diolah akan dimasukkan kedalam luabgn penampung, kemudian petani perempuan akan mulai menumbuk padi dengan alu (tongkat kecil) berulang sampai padi terlepas dari kulitnya (sekam).


Jadi itulah jenis-jenis alat pertanian tradisional yang masih manual atau sederhana untuk keperluan bertanam, mengolah lahan, pemupukan, sampai dengan proses pemanenan. Meskipun sudah banyak alat pertanian modern, namun alat pertanian manual ini tetap dipertahankan karena alasan lebih menghemat biaya.

Leave a Comment