Alat berat memang tidak dapat kita pisahkan dari aktivitas pekerjaan konstruksi dalam sekala besar seperti misalnya pengerjaan galian tanah, pemuatan material bangunan, pembukaan lahan, dan lain-lain. Dengan bantuan alat berat, pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan secara manual bisa dikerjakan dengan lebih mudah, cepat dan efisien.
Beberapa perusahaan terkemuka yang memproduksi alat berat diantaranya adalah Komatsu berasal dari Jepang, Hitachi berasal dari Jepang, Caterpillar berasal dari Amerika, Volvo berasal dari Swedia, dan Doosan Infracore berasal dari Korea Selatan.
Adapun contoh alat berat yang diproduksi oleh perusahaan di atas adalah seperti Excavator, Bego, Crane, Grader, Scraper, dan sebagainya. Nah pada pembahasan kali ini kita akan mengenal lebih dalam mengenai apa itu Scraper, fungsinya untuk apa dan bagaimana cara kerjanya?. Langsung saja simak ulasan berikut.
Pengertian Alat Berat Scraper
Scraper adalah alat berat yang sering digunakan untuk membantu pekerjaan manusia yang difungsikan sebagai pengeruk tanah, mengangkut tanah serta memindahkannya ke lokasi yang dikehendaki. Alat ini bisa digunakan untuk menempuk jarak sampai dengan 2000 meter pada tanah datar menggunakan alat penggerak berupa roda.
Selain itu, scraper ini juga diciptakan mampu menggali tanah dengan kedalaman 2,2 mm, serta menimbun suatu lapisan tanah hingga ketebalan 2,5 mm.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka sebelumnya perlu diketahui bentuk, luas, dan keadaan di lapangan sehingga bisa memutuskan jenis scraper apa yang tepat untuk digunakan.
Misalnya untuk lokasi pengerjaan tanah yang tidak terlalu luas, maka bisa mengguankan scraper kecil seperti crawler tractor agar lebih efektid. Namun jika kondisi pengerjaan tanah di lapangan luas bisa menggunakan prime mover heel tractor yang mana kemiliki kecepatan dan kapasitas yang lebih besar sehingga lebih efektif dan pastinya lebih ekonomis tepat guna.
Fungsi dari Scraper?
Adapun fungsi dari alat berat scraper secara umum biasa digunakan untuk membantu proses pengerukan tanah, mengangkut tanah serta menaburnya ke suatu tempat yang sedang digarap untuk proses pemerataan secara berlapis.
Dalam penggunannya alat berat scraper ini, kita juga perlu menyesuaikan antara motor scraper dengan sifat material yang dikerjakan seperti panjang jarak yang ditempuh, situasi jalan, dan alat bantu yang dibutuhkan.
Dengan kemampuan yang dimilikinya, bisa dibilang alat berat scaraper ini sangat efektif digunakan untuk pengerjaan tanah seperti :
- Stripping top soil (pengupasan permukaan tanah)
- Perataan contour sekeliling “building site”
- Penggalian untuk saluran drainase dan saluran irigasi
- Penggalian dan pengurungan (cut and fill carthwork) untuk badan jalan dan sebagianya
Jenis-jenis Scraper
Berdasarkan tipe yang ada, jenis alat berat scraper sendiri dibagi menjadi 3 kelompok diantaranya adalah :
1. Towed Scraper
Towed Scraper adalah jenis alat berat scraper yang dilengkapi dengan mesin berkekuatan 300 hp dengan kapasitas daya angkut material mencapai 8-10 meter kubik. Adapun dalam operasionalnya, jenis alat ini juga dibantu dengan mesin buldozer. Meskipun masih terbilang lamban, tapi jenis scraper ini masih memiliki kelebihan seperti :
- Dapat mengangkut muatan berat “heavy load“
- Dapat menabur muatan secara merata
- Tidak memerlukan biaya operasional yang besar saat proses pembukaan lahan
- Perputarannya dalam radius kecil
2. Motorized Scraper
Motorized Scraper adalah jenis alat berat scraper yang memiliki kekuatan mencapai 500 hp dan dengan kecepatan maksimalnya 60km per jam dengan alat penggerak ban di bagian depan dan belakang. Adapun daya tampung alat ini mencapai 15-30 meter kubik dan jarak angkutnya sekitar 500-2000 meter.
Meski begitu, kelemahan dari alat ini yaitu daya cengkram ban terhadap tanah tidak terlalu baik, jadi saat operasionalnya memerlukan bantuan crawler tractor yang dilengkapi dengan pisau ataupun scraper lain seperti :
- Push-loaded. Alat bantu ini hanya digunakan saat pengerukan dan pengisian tanah, karena saat bak penampung dalam keadaan penuh scraper ini mampu bekerja sendiri. Keuntungan dengan alat bantu ini, jarak tempuh scraper bisa mencapai 3 km. Dan tergantung pada daya muat scraper untuk menggunakan ukuran dozer.
- Push-pull. Cara ini menggunakan dua buah scraper, yang mana keduanya akan saling membantu mengeruk. Saat pengerukan, scraper pada bagian belakang akan mendorong scraper pada bagian depan, yang mana scraper pada bagian depan juga akan menarik scraper pada bagian belakang.
3. Self Loading Scraper
Selft Loading Scraper adalah jenis scraper yang digunakan jika lahan yang akan diangkat top soil-nya terlalu luas. Dinamakan self loading karena akat ini dilengkapi dengan conveyor untuk menangkut tanah secara mandiri.
Jadi alat ini memang kusus untuk meratakan tanah yang sedang di kelola untuk jarak pendek saja kurang dari 100 meter.
Bagian-Bagian Scraper
Alat berat scraper yang kita tahu dapat memudahkan pekerjaan berat tentu saja tersusun atas beberapa bagian penting yang mungkin belum Anda ketahui. Bagian-bagian tersebut diantaranya adalah :
1. Bowl.
Bowl adalah bagian yang mengisi muatan material yang berada di antara ban belakang. Padabagian depan bowl atau sisir bibir berfungsi sebagai menggali permukaan. Bowl mampu mengisi sekitar 3 hingga 38 meter kubik saat kondisi penuh. Selain itu, dengan bergerak dari bawah, bowl ini juga berfungsi sebagai pengeruk dan pembongkar muatan.
2. Apron.
Apron adalah bagian ini ada pada dinding bowl bagian depan. Saat digunakan, apron bisa diangkat untuk proses menggali atau membongkar muatan. Agar muatan yang terisi tidak tumpah dari bowl, apron akan menutup.
3. Ejector / Tail Gate
Ejector adalah Kalau apron bagian depan, ejector atau tail gate adalah dinding bagian belakang bowl. Bagian ini akan berfungsi saat melakukan pembokaran muatan. Sisi ejector ini juga mempermudah material atau muatan yang ada di dalam bowl lebih mudah dikeluarkan saat pengoperasian.
Cara Pengoperasian Scraper
Cara pengoperasian scaraper sebenarnya dilakukan melalui 3 tahapan. Adapun step-step tersebut yaitu :
1. Tahap Pengerukan dan pemuatan
Pada tahap pengerukan dan pemuatan dilakukan secara bersamaan dalam satu kali kerja. Jadi ketika alat sedang mengeruk tanah, maka bagian apron akan bekerja dan bagian bowl akan berfungsi seperti sekopnya untuk mengeruk tanah yang dilalui. Adapun hasil kerukan material tersebut akan disimpan pada bowl dan bagian apron akan menutup otomatis.
2. Tahap Pengangkutan
Pada tahap ini, material yang ada di bagian bowl akan terangkat sedikit kususnya ketika alat berat scraper mulai berjalan. Tujuannya tentu saja agar bagian bowl tidak mengenai material yang dilaluinya.
3. Tahap pembongkaran
Tahap akhir ini dilakukan secara bertahap sedikit demi sedikit agar merata. Saat pembongkaran berlangsung, bagian apron bisa dibuka ataupun ditutup. setelah bagian depan bowl mulai kosong, lalu bagian ejector akan mendorong material yang berada di sisi belakang agar keluar secara menyeluruh.
Sekian penjelasan mengenai alat berat scraper; fungsi, jenis, bagian, pengoperasian, hingga cara kerja scraper. Semoga bermanfaat.
Seorang traveller yang senang mengabadikan cerita melalui tulisan.
Penikmat kopi dan kamu.