17+ Jenis-Jenis Pompa: Pengertian, Fungsi, Klasifikasi dan Cara Kerja

Jenis jenis pompa – Pompa merupakan sebuah alat yang biasa digunakan untuk membantu dan mempermudah pekerjaan sehari dalam berbagai bidang seperti untuk keperluan rumah tangga, industry, irigasi pertanian, drainase, perkapalan, perikanan, peternakan dan sebagainya.

Misalnya saja pompa dalam bidang pertanian biasanya digunakan untuk keperluan irigasi, dalam bidang industri untuk mengisi bak-bak penampungan dan reservoir. Nah untuk lebih jelasnya akan dibahas pengertian, fungsi dan jenis-jenis pompa yang ada saat ini.

Pengertian Pompa

Pengertian pompa adalah sebuah mesin yang didesain khusus untuk menggerakkan fluida dari tempat bertekanan rendah ke tempat bertekanan tinggi melalui pipa.

Pengertian Pompa
pixabay.com

Fluida adalah zat yang partikelnya bisa bergerak bebas dan bisa berubah bentuk, biasanya dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :

  1. Fluida yang bersifat compressible atau bisa dikompres, contohnya gas dan udara.
  2. Fluida yang bersifat incompressible atau tidak bisa dikompres, contohnya minyak dan air.

Jadi untuk menggerakkan fuilda tersebut diperlukan sebuah tenaga atau energi dari mesin penggerak dan dapat digerakkan secara vertikal maupun horizontal, seperti contoh pada pompa udara disebut dengan kompresor, sementara untuk jenis tekanan rendah seperti pada pendingin ruangan, ventilasi, atau pemanas ruangan maka hanya disebut sebagai kipas.

Fungsi Pompa

Fungsi pompa adalah untuk memindahkan fluida dengan menaikkan tekanan dari satu tempat ke tempat lain.

Adapun kenaikan tekanan tersebut bisa saja menghadapi berbagai hambatan saat pengaliran seperti adanya perbedaan ketinggian, tekanan maupun hambatan beruba gesekan.

Kegunaan pompa secara umum dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

  • Untuk memindahkan fluida dari satu tempat ke tempat lain
  • Untuk mensirkulasikan fluida disekitaran system

Pompa juga kerap digunakan pada alat-alat berat yang mana membutuhkan proses hidrolik yang besar.

Klasifikasi Pompa

Secara umum, pompa bisa diklasifikasikan menjadi 2 bagian berdasarkan cara kerja yang dilakukan. Adapun diantaranya adalah :

1. Positive Displacement Pump

Positive Displacement Pump

Positive Displacement Pump adalah jenis pompa perpindahan positif yang mampu menekan fluida dengan volume tertentu sehingga menghasilkan kapasitas yang berselang atau intermittent.

Jadi proses yang terjadi saat fluida ditekan akan masuk dan langsung dipindahkan ke sisi buang untuk menghindari kebocoran arus balik.

Untuk kapasitas pompa kurang lebih akan berbanding lurus dengan jumlah putaran yang dilakukan pada tiap satuan waktu dari poros penggerak. Bisa dikatakan pompa jenis ini akan menghasilkan head yang tinggi namun berkapasitas rendah.

2. Dynamic Pump

Dynamic pump

Dynamic pump atau pompa dinamis adalah jenis pompa yang ruang kerjanya dinamis atau tidak berubah selama pompa tersebut bekerja. Jadi untuk menaikkan tekanan yang ada bisa dilakukan tanpa harus mengubah volume aliran fluida.

Perubahan energi yang bekerja pada pompa ini adalah energi mekanik menjadi energi kinetik, lalu diubah lagi menjadi energi potensial.

Adapun elemen utama pompa jenis ini berupa rotor impeler yang dapat berputar dengan kecepatan tinggi.

Jenis Jenis Pompa Dinamis

Pompa dinamis ini terkenal karena mampu bekerja dengan kecepatan tinggi dan bisa menghasilkan debit aliran yang juga tinggi. Sementara itu biaya perawatannya juga lebih rendah dibandingkan dengan tipe pompa perpindahan positif. Adapun diantara jenis-jenisnya adalah :

1. Pompa Sentrifugal

Pompa ini tersusun atas saluran inlet dan impeler dibagian tengahnya dan didesain untuk bisa mengalirkan fluida menuju casing saat impeler berputar sebagai akibat dari gaya sentrifugal.

Jadi casing ini berperan untuk menurunkan kecepatan aliran fluida, namun disisi lain impeler tetap berputar dengan kecepatan tinggi. Adapun kecepatan fluida tersebut akan dikonversikan menjadi sebuah tekanan oleh casing sehingga fluida bisa mengarah ke titik outletnya.

Kelebihan :

  • Beberapa kelebihan yang dimiliki pompa sentrifugal ini adalah
  • Mampu menghasilkan aliran fluida yang halus (smooth)
  • Tekanan yang dihasilkan pada discharge pompa bisa seragam
  • Biaya perawatan dan operasional yang rendah
  • Mampu bekerja dengan kecepatan tinggi

Penggunaan pompa sentrifugal ini bisa mencapai 80% di seluruh dunia karena diklaim mampu mengatasi fluida dalam jumlah yang besar daripada jenis positive displacement pump.

2. Pompa Aksial

Pompa ini juga disebut dengan pompa propeller yang mampu menghasilkan sebagian besar tekanan dari gaya lifting dan propeler sudut terhadap fluida.

Pompa aksial banyak di impelemntasikan pada sistem irigasi dan drainase karena dianggap bisa menangani debit aliran fluida yang besar serta melibatkan efek sifon di dalam alirannya.

3. Special Effect Pump

Pompa dengan special effect ini banyak digunakan dibanyak pabrik ataupun industri untuk keperluan tertentu. Adapun beberapa contoh pompa jenis ini seperti :

  • Pompa Jet-eductor (Injector)

Ini adalah mesin pompa yang dapat mengkonversi energi tekanan dari fluida bergerak dengan memanfaatkan efek venturi dari nozzle konvergen-divergen menjadi energi gerak sehingga menghasilkan area bertekanan rendah dan mampu menghisap flida dari sisi suction.

  • Gas lift Pump

Sebuah pompa yang mampu mengangkat fluida dari dalam kolom dengan cara menginjeksi gas tertentu sebagai pemicu turunnya berat hidrostatik dari flida tersebut. Dengan begitu resorvir mampu mengangkat fluida ke permukaan.

  • Pompa Hydraulic Ram

Pompa jenis ini merupakan pompa air siklik yang mana memanfaatkan tenaga hydropower sebagai sumber energi tekanan untuk menggerakkan fluida.

  • Pompa Elektromagnetik

Seperti namanya, pompa elektromagnetik ini mampu menggerakkan fluida logam dengan memanfaatkan gaya elektromagnetik.

Baca juga : 27+ Alat Keselamatan di Kapal: Nama, Fungsi dan Gambar [Lengkap]

Jenis Jenis Pompa Positive Displacement Pump

Pompa jenis ini secara umum memiliki kelebihan mampu menghasilkan gaya per satuan (power density) yang lebih besar serta bisa menghasilkan perpindahan fluida yang lebih stabil disetiap putarannya.

Adapun yang termasuk dalam jenis-jenis positive displacement pump diantaranya adalah :

1. Pompa Torak (Reciprocating Pump)

Pada pompa torak, tekanan yang dihasilkan berasal dari gerakan bolak-balik translasi elemen dengan perantara camshaft, crankshaft dan lain-lain.

Biasanya pompa jenis ini sudah dilengkapi dengan katup masuk danbuang untuk mengatur aliran fluida yang masuk ke ruang kerja.

Adapun katup tersebut bekerja otomatis dan derajat bukanya sangat bergantung pada fluida yang dihasilkan. Jadi pompa torak mampu menghasilkan tekanan yang tinggi atau lebih dari 10 atm, sedangkan kecepatan putar rendah sekitar 250 – 500 rpm.

Oleh sebab itu dimensi dari pompa torak ini cukup besar dan lumayan berat. Biasanya digunakan pada industri kimia, pabrik minyak maupun PLTU.

2. Rotary Pump

Pompa jenis ini menggunakan prinsip rotasi untuk menggerakkan fluida. Kelebihan dari pompa ini ada pada efisiensi kerja yang tinggi karena mampu mengeluarkan udara dari pipa sesuai kebutuhan.

Namun kelemahan yang dimiliki dari rotary pump ini adalah mengharuskan pompa berputar dengan kecepatan yang rendah dan juga stabil. Jika pompa bekerja dengan kecepatan terlalu tinggi, justru bisa menyebabkan erosi pada sudut-sudut pompa.

Pompa jenis rotary ini dibedakan menjadi beberapa tipe, diantaranya adalah :

  • Gear Pumps – Sebuah pompa yang menggunakan dua roda gigi untuk menekan fluida
  • Screw Pumps – Sebuah pompa yang menggunakan dua ulir saling bertemu dan berputar untuk menghasilkan aliran fluida sesuai yang di inginkan
  • Rotary Vane Pump – Sebuah pompa yang menggunakan rotor silindrik saling berputar harmonis untuk menghasilkan tekanan fluida

Jenis Jenis Pompa Air

Pompa air secara umum memiliki fungsi untuk menghisap air dari sumber dan mengalirkannya ke rumah untuk berbagai keperluan rumah tangga.

Jenis Jenis Pompa Air
pixabay.com

Nah, untuk jenis jenis pompa air sendiri dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan fungsi dan kebutuhan. Diantaranya adalah :

1. Pompa air sumur dangkal

Pompa ini merupakan jenis pompa yang banyak digunakan untuk keperluan ringan. Adapun daya hisap maksimal yang dimiliki hanya sampai kedalaman 9 meter dengan daya dorong yang biasa saja.

Untuk mengetahui daya hisap sebuah pompa bisa Anda lihat pada keterangan suction head, sedangkan daya dorong dikenal dengan istilah discharge head. Sementara pengukuran kedalaman sebuah air sumur, Anda bisa melakukannya saat musim kemarau.

2. Pompa air sumur dalam

Untuk jenis pompa air sumur dalam, terdapat 2 tipe yang biasa digunakan di masyarakat yaitu jet pump dan semi jet pump.

Pompa air jet pump biasanya digunakan pada sumur dengan kedalaman sumber air mencapai 11 meter dengan tinggi 9 meter. Sedangkan pompa air semi jet pump digunakan pada sumur dengan kedalaman maksimal 20 meter.

Selain kedalaman, perbedaan antara kedua jenis pompa tersebut ada pada daya hisap dan daya dorong. Itulah mengapa Anda harus mengetahui fungsi dan kedalaman sumur yang dimiliki.

3. Pompa air diesel

Pompa air ini lebih sering digunakan untuk keperluan pertanian dan perkebunan. Jadi sangat jarang digunakan untuk keperluan rumah tangga.

Mesin pompa ini bisa bekerja dengan menggunakan bahan bakar solar atau bensin dengan keuntungan mampu menyedot air dalam jumlah yang besar.

4. Pompa air celup

Pompa air ini banyak digunakan untuk keperluan sirkulasi air aquarium. Seperti namanya, mesin ini bekerja dengan cara dicelupkan kedalam air untuk menyedot dan mengalirkan air ke alat penyaringan.

Jadi mesin pompa ini bekerja dengan memanfaatkan gaya centrifugal dari kipas dengan spesifikasi maksimal kedalaman 5 meter.

5. Pompa air booster

Pompa air ini cukup berbeda dengan pompa air lain, karena hanya difungsikan sebagai alat pendorong air saja atau sebagai alat pendukung distribusi air pada tandon.

 Adapun cara instalasinya harus di pasang di tengah instalasi pipa sumber air.

Jenis Jenis Pompa di Kapal

Mesin pompa juga dimanfaatkan di atas kapal untuk menggerakkan zat cair untuk keperluan pemanasan, pendinginan, pelumasan maupun sebagai bahan bakar.

Bisa dikatakan hamper semua sistem di kapam membutuhkan pompa untuk keperluan operasional sehingga kapal bisa bekerja dengan lancar. Adapun jenis-jenis pompa yang dibutuhkan di kapal adalah :

1. Pompa air pendingin (cooling water pump)

Pompa ini terdiri atas 2 jenis :

  • Pompa air tawar pendingin (tertutup) adalah pompa yang berfungsi mensirkulasikan air tawar pendingin dari motor ke cooler untuk diteruskan kembali ke motor.
  • Pompa air laut pendingin (terbuka) adalah pompa yang berfungsi untuk memasukkan air laut ke dalam cooler untuk kemudian dialirkan kembali ke laut.

2. Pompa Servis Umum (General Servive Pump)

Pompa ini difungsikan untuk melakukan berbagai macam kebutuhan seperti pemindahan air tawar, minyak pelumas, maupun untuk pemadam kebakaran, dll.

3. Pompa Ballast (Ballast Pump)

Pompa ini digunakan untuk memompa air laut ke dalam atau ke luar tangi penampungan (tangki ballast)

4. Pompa Sanitari (Sanitary Pump)

Pompa ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air tawar sebagai bahan pendingin mesin serta untuk keperluan lain seperti kamar mandi, WC, dapur, dll.

5. Pompa Lambung Kapal (Bilge Pump)

Pompa lambung kapal adalah pompa yang digunakan untuk menggerakkan segala macam cairan baik itu air tawar, air laut, minyak, gas, cairan kimia dll yang berada di lambung kapal.


Demikian bahasan mengenai pengertian, fungsi, klasifikasi dan jenis-jenis pompa untuk berbagai macam keperluan. Semoga bisa menambah pengetahuan Anda dan bisa menjadi acuan untuk memilih pompa sesuai yang dibutuhkan.

1 thought on “17+ Jenis-Jenis Pompa: Pengertian, Fungsi, Klasifikasi dan Cara Kerja”

Leave a Comment