Mengenal berbagai perlengkapan dapur dan meja makan memang sangat menyenangkan! Memahami sedikit sejarah terciptanya perlengkapan tersebut, ataupun memahami lebih dalam fungsi-fungsi spesifik tiap item adalah pengetahuan umum yang dapat memperlebar wawasan Anda.
Tidak berguna secara individual saja, wawasan ini sangat membantu bagi Anda yang tertarik untuk berkecimpung dalam dunia kuliner sebagai pekerjaan professional Anda (bisnis atau perseorangan). Pemabasan kali ini khususnya akan kami dedikasikan kepada Cutlery.
Familiar namun terasa asing? Cutlery adalah sebuah kata yang sudah tidak asing lagi (bagi kebanyakan orang), tapi apakah Anda paham akan definisi serta beragam benda yang masuk ke dalam kategori ini? Kami ajak Anda untuk lebih dalam masuk ke dalam dunia Cutlery!
Pengertian Cutlery
Cutlery adalah sebutan yang disematkan kepada item-item kelengkapan rumah tangga (dalam kaitan dining atau perlengkapan makan) yang memiliki variasi bentuk serta bahan pembuatan yang beragam. Peralatan makan ini terdemonstrasi dengan baik pada usaha kuliner seperti restoran dan café.
Berbagai peralatan yang Anda kenal sebagai flatware, silverware, dan tableware jugalah termasuk dalam Cutlery. Kata Cutlery sendiri diambil dari sebuah kata kuno pada era Middle English yaitu “Cuteler” yang juga adalah hasil adaptasi dari kata “Cutler” dalam Bahasa Latin dengan arti pisau.
Produksi Cutlery secara besar-besaran digadang-gadang dimulai di England, tepatnya pada Kota Sheffield pada abad ke-17. Pembuatan dari perlengkapan Cutlery memanfaatkan variasi material sebagai bahan baku, contohnya: kayu, logam, dan juga plastik.
Fungsi Cutlery
Secara fungsi, Cutlery dapat diartikan sebagai alat-alat yang digunakan untuk membantu manusia untuk menyantap makanan. Mulai dari alat penyajian makanan, hingga alat yang menghantar makanan ke indra perasa manusia.
Cutlery juga memiliki rumus atau tata cara peletakkan yang sudah diatur dalam table manner yang juga tertulis dengan jelas dalam peraturan pelaksanaan bisnis F&B (Food & Beverage). Hal ini untuk menunjang aspek kerapian dan juga kesan mewah yang menarik perhatian konsumen.
Pembagian Kategori dalam Cutlery
Cutlery terbagi menjadi beberapa kategori yang akan menarik minat Anda. Pengkategorian ini sebenarnya cukup berbeda dikarenakan rentang variasi macam benda yang cukup banyak. Pemisahan kategori ini berdasarkan beberapa aspek berikut:
- Berdasarkan fungsi dan ukuran dari benda bersangkutan.
- Berdasarkan jenis bahan pembuatan.
Oleh sebab itu, saat ini kami akan mengajak Anda semua untuk mengupas ketiga aspek di atas lebih dalam. Sehingga pengetahuan ini dapat membantu Anda berkembang dalam salah satu wawasan dasar dunia FnB ini.
Jenis Cutleries Berdasarkan Ukuran
Demi memaksimalkan penataan, aspek pembagian pertama yang ada dalam dunia Cutlery adalah penggolongannya berdasarkan fungsi benda masing-masing. Ada tiga fungsi yang menjadi dasaran utama dalam pemisahan tersebut:
1. Table Size (Ukuran Meja)
Table Size adalah segala bentuk peralatan makan dengan ukuran yang sempurna untuk jamuan hidangan utama. Standard ukuran Cutlery pada Table Size yang dipakai pada benua Eropa dan juga Amerika kurang lebihnya antara 20 cm – 24 cm.
Table Size Cutlery umumya datang sebagai satu set, yang terdiri dari peralatan makan: sendok dan garpu utama, sendok khusus sup, garpu dan pisau untuk hidangan ikan, dan juga pisau makan utama. Dapat dikatakan, Cutlery jenis ini adalah peralatan makan utama umum yang sudah biasa Anda jumpai.
2. Dessert Size (Ukuran Makanan Penutup)
Mengikuti standard orang barat, ukuran Dessert Size Cutlery tergolong lebih kecil ketimbang Table Size, berkisar antara 18 cm – 22 cm. Nyatanya, harus diakui bahwa ukuran inilah yang cenderung pas untuk orang Asia yang secara natural berperawakan lebih kecil ketimbang orang luar (barat).
Untuk orang barat, kegunaan utama Cutlery ini adalah untuk menyantap hidangan penutup. Tetapi bagi kita, orang Asia, Cutlery jenis ini juga sangat mumpuni untuk menyantap makanan berat (hidangan utama). Datang dengan set: sendok dan garpu.
3. Mini Size (Ukuran Mini)
Dari namanya, Anda sudah pasti dapat menebaknya, bukan? Ya, Cutlery jenis ini adalah jenis terkecil dari list ini. Berukuran dari 12 cm – 14 cm, sangatlah sempurna sebagai pendamping acara minum teh atau kopi secara formal ataupun casual.
Tak jarang pula restoran dan café yang menggunakannya sebagai alat untuk menyantap hidangan ice cream atau minuman ice (umumnya yang memiliki isian) lainnya. Set umum terdiri dari sendok kopi, sendok teh, dan garpu untuk menyantap hidangan pendamping pada teatime seperti buah-buahan.
Jenis Cutleries Berdasarkan Bahan
Pembagian Cutlery selanjutnya dipisahkan dari material bahan yang digunakan. Meskipun pemilihan bahan telah melalui proses penelitian, namun tiap bahan tetap memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Contohnya dalam segi keindahan yang mampu dipancarkan oleh material tertentu. Lebih lanjutnya, mari simak bersama rincian material yang terpilih menjadi bahan dasar pembuatan Cutlery!
1. Cutlery dari Keramik
Cutlery dari keramik menusuk tepat ke hati konsumen yang menyukai desain smooth dan elegan. Keramik, yang terkenal dengan nama porcelain ini menarik minat banyak orang berkat hasil polesan yang terlihat bersih dan indah, terlebih lagi, ia memiliki variasi bentuk dan warna yang terbilang banyak!
Kelebihan keramik atau porcelain sebagai bahan dasar pembuatan Cutlery adalah resistensinya yang tinggi terhadap suhu panas. Hanya sayangnya, jika tidak berhati-hati, bahan ini rentan untuk retak atau pecah bila terjatuh atau terbentur benda yang lebih padat darinya.
2. Cultery dari Stainless Steel
Berikutnya adalah Cutlery yang terbentuk dari bahan stainless steel. Pembuatan Cultery dari bahan ini secara besar-besaran dimulai pada abad ke-20. Terbukti, hampir seluruh peralatan makan yang Anda gunakan saat ini, sebagian besarnya adalah bermaterialkan stainless steel.
Selain karena kepadatan tinggi yang membuatnya tangguh dalam medan memasak, stainless steel memiliki kelebihan lainnya seperti sifatnya yang netral terhadap semua jenis bahan makanan, dan juga kandungan logam non-toxic yang dimilikinya meski terpapar oleh suhu panas yang tinggi.
3. Cutlery dari Kayu
Material umum yang terpilih sebagai bahan pembuatan Cutlery selanjutnya adalah kayu. Jenis kayu yang kerap kali dipilih adalah bambu dan maple. Kayu memiliki berat yang ringan, kepadatan yang bagus, serta resistensi tinggi terhadap panas.
Ditambah lagi, kayu merupakan pilihan yang eco–friendly karena dapat didaur ulang. Karena alasan inilah, banyak pihak yang lebih condong ke arah kayu, ketimbang beberapa pesaing lainnya. Kekurangannya hanya dalam aspek keawetan saja, yang sangat tidak dapat dibandingkan dengan bahan dari logam.
4. Cutlery dari Perak
Perak telah lama berlalu-lalang di dalam dunia Cutlery sejak jaman kerajaan, hampir di seluruh dunia, sebagai sebuah simbol kemewahan pada strata yang lebih tinggi. Material satu ini memang dengan mudahnya memberikan kesan kewehan pada siapapun yang menggunakannya.
Perak terkenal sebagai salah satu logam yang kuat terhadap korosi, bahkan jauh lebih kuat dari pada stainless steel. Ia cenderung memiliki beban yang lebih berat, dan terbukti sangat awet. Kekurangannya mungkin hanya terletak pada harganya yang mahal.
Penataan Cutlery Sesuai Table Manner
Kini, saatnya Anda untuk mempelajari peletakkan Cutlery yang benar, sesuai dengan table manner pada sebuah jamuan formal, selayakanya fine dining. Perlu diingat, bahwa peletakkan Cutlery juga disesuiakan dengan jenis makanan yang dihidangkan.
Berikut adalah poin-poin yang wajib diperhatikan dengan seksama:
- Jika makanan yang dihadirkan merupakan hidangan yang sederhana, maka standard etiquette yang digunakan adalah peletakan sendok dan garpu pada setiap sisi piring utama.
- Garpu selalu diletakkan di sisi kiri, sedang sendok pada sebelah kanan.
- Posisikan pisau kecil di sisi kanan, sebagai starter (diposisikan bersebelahan langsung dengan piring, bersebelahan dengan sendok yang diposisikan disebelahnya).
- Tradisional pisau (table knife) selalu diletakkan pada sebelah kiri piring, dengan sisi mata pedang menghadap kea rah piring.
- Gelas air minuman (air putih) maupun gelas wine terletak di bagian atas tatanan piring di sebelah kanan (di atas sendok)
- Sedang piring untuk hidangan desert (seperti roti dan kue) diletakkan pada bagian atas sebelah kiri tatanan piring (di atas garpu atau table knife).
- Sendok dan garpu dessert akan ditata rapi tepat di atas piring dengan garpu yang berposisi tepat di sebelah piring. Ujung garpu di hadapkan ke sebelah kanan, sedang ujung sedok di hadapkan ke sebelah kiri.
- Sedang butter knife akan tertumpang rapi pada side plate (piring desert), diposisikan miring, dengan mata pedang menghadap ke luar.
Istilah Bahasa dalam Cutlery
Bahasa dalam Cutlery yang kami maksudkan di sini adalah selayaknya tanda isyarat akan tatanan keberlangsungan dari sebuah jamuan makan. Dapat juga menjadi sebulah ulasan dan kesan konsumen terhadap cita rasa masakan yang telah dimakan.
Dalam acara jamuan formal seperti fine dining, jamuan makan akan terbagi dari berbagai makanan, dari pembuka hingga penutup, secara bertahap. Anda hanya perlu mengisyaratkan hal ini melalui Cutlery di depan Anda, maka staff pengerja (pelayanan) sudah dapat langsung memahaminya.
- Break (Jeda): jika Anda ingin meminta sebuah jeda dari satu menu ke menu yang lain, Anda cukup meletakkan garpu di sebelah kiri piring dan sendok di sebelah kanan dengan posisi miring. Hadapkan bagian dalam ke atas, dan pastikan kedua ujung menghadap satu dengan yang lain.
- Selesai (Finised): letakkan garpu dan sendok berjajar dengan baik di tengah piring, garpu di sebelah kiri dan sendok di sebelah kanan dalam posisi vertikal.
- Piring Selanjutnya (Next Plate): buatlah sebuah tanda tambah (plus) di permukaan piring, dengan garpu berada di atas dalam posisi horizontal, dan pisau (atau sendok) berada di bawah dengan posisi horizontal.
- Tidak Suka (Didn’t Like): cukup posisikan garpu dan pisau dengan posisi miring, saling berhadapan (garpu di kiri), lalu masukkan sebagian mata pedang pisau ke jeruji garpu.
- Excellent (Nikmat): letakkan garpu dan pisau (atau sendok) dalam posisi sejajar horizontal, dengan pisau berada di sisi bawah (mata pedang menghadap ke garpu) dan garpu berada di sebelah atas.
10 Jenis Cutleries dan Fungsinya
Tahap terakhir adalah mengetahui beragam benda atau peralatan makan yang digolongkan sebagai Cutlery termasuk diantaranya sendok dan garpu. Berikut adalah daftarnya:
- Dinner Spoon (Untuk sendok makan dan lauk)
- Dinner Knife (Untuk memotong makanan)
- Dinner Fork (Untuk garpu makan)
- Steak Knife (Untuk memotong daging)
- Serving Fork & Spoon (Untuk makan pasta, salad, dll)
- Dessert Fork & Spoon (Untuk makan sereal, roti, dll)
- Salad Fork & Spoon (Untuk mencampurkan dan menyajikan salad)
- Fruit Spoon (Untuk makan buah potong)
- Teaspoon (Untuk sendok teh / coffe)
Itulah pembahasan lengkap mengenai cutlery yang biasa digunakan saat kita makan sesuai dengan kebutuhan. Jadi apa yang kita makan mempengaruhi penggunaan cutlery apa yang dibutuhkan, apalagi jika hidangan tersebut disajidkan di restoran mewah saat fine dining.
Menuangkan tulisan di atas kertas dari apa yang aku lihat dan aku rasakan, dengan cara terbaik dan paling sederhana.