Seni peran merupakan salah satu bagian penting dalam karya seni dimana seseorang berbuat seolah-olah menyerupai orang lain atau sosok yang bukan dirinya sendiri.
Adapun salah satu upaya untuk mendalami seni peran sendiri biasa dimulai dengan cara mengapresiasi keragaman prilaku, gaya bicara, kedudukan, kebiasaan, kejiwaan dan ciri fisik seseorang disekitar untuk melatih kepekaan dan pola piker.
Seni peran biasa dimainkan dalam sebuah pertunjukan teater ataupun drama untuk memerankah para tokoh yang diangkat dalam alur cerita sehingga pendalaman karakter masing-masing peran harus dipersiapkan secara matang.
Bagi Anda yang ingin memahami lebih jauh materi seni peran terkait teknik dasar, ragam jenis, unsur, konsep dan contoh-contohnya bisa menyimak pembahasan berikut ini.
Pengertian Seni Peran
Seni peran juga disebut dengan akting dimana seseorang bertindak atau memperagakan seseorang yang bukan dirinya. Untuk menghasilkan seni yang bernilai tinggi akting dilakukan dengan teknik tertentu dan konsep yang jelas.
Secara bahasa, seni peran berasal dari padanan kata dalam bahasa Inggris yakni ‘to act’ yang bermakna bertindak, melakukan, berbuat yang bukan dirinya. Dari kata ini juga terciptalah istilah baru :
- Aktor (pemeran pria)
- Aktris (pemeran wanita)
Adapun pemeran pria maupun wanita dalam sebuah seni peran biasanya akan di briefing terlebih dahulu sesuai konsep naskah/lakon sebelum melakukan pementasan dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda.
Gaya Seni Peran
Dalam memainkan sebuah peran atau akting, menurut Sembung (1992:33) seni peran dalam teater tradisional dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis. Diantaranya adalah :
1. Gaya Realistik
Gaya realistik adalah bentuk peran yang menekankan kemiripan dengan tokoh aslinya. Jadi dalam memerankan gaya ini seorang tersebut harus bisa mendalami karakter agar bisa menampilkan kesan mirip seperti tokoh aslinya dalam kehidupannya sehari-haru. Misalnya saja seperti memerankan tokoh Habibie, tokoh pewayangan ataupun tokoh yang harus terlihat seperti aslinya.
2. Gaya Komikal
Gaya komikal adalah bentuk peran yang harus menampilkan sisi kelucuan atau kejenakaannya baik dari ucapan, tingkah laku ataupun perwujudan karakternya. Biasanya gaya ini akan dihadirkan pada tokoh pelawak yang menjadi pembuka sebuah penampilan ataupun adegan.
3. Gaya Agung
Gaya agung adalah bentuk peran yang biasa dibawakan pada pertunjukan cerita kolosal berbau kerajaan. Adapun lakon yang biasa dihadirkan biasanya tidak terpaku pada naskah, jadi para pemain bebas berimprovisasi untuk misalnya menirukan gaya tokoh dalam kerajaan, dsb.
Unsur Seni Peran
Dalam seni peran, terdapat beberapa unsur penting yang dapat menunjang pementasan. Adapun bagian-bagian dari unsur seni peran tersebut adalah :
1. Naskah atau lakon
Naskah atau lakon merupakan unsur paling penting dalam seni peran, bahkan bisa dikatakan naskah adalah sebagai penentu sebuah cerita.
Selain itu naskah ini juga berperan sebagai penghubung antara para pemain dengan alur cerita sehingga tercipta sebuah karya seni yang layak untuk dipertontonkan.
2. Penokohan
Penokohan merupakan unsur yang berkaitan dengan karakteristik yang akan dimainkan oleh para pemeran. Adapun pembagian karakteristik tersebut tidak bisa diberikan secara asal namun harus memperhatikan kemampuan dari masing-masing pemain.
Beberapa jenis penokohan yang biasa dihadirkan dalam sebuah pertunjukan antara lain
- Antagonis (peran jahat)
- Protagonis (peran baik)
- Foil (peran yang berpihak pada lawan)
- Deutragonis (peran yang berpihak pada tokoh utama)
- Tetragonis (peran yang netral)
- Utility (peran pembantu)
- Raisonneur (narator)
- Confident (peran yang memihak dan penyimpan rahasia tokoh utama)
3. Penghayatan
Penghayatan adalah proses pendalaman karakter untuk bisa menjiwai peran dari suatu tokoh yang akan dibawakan di atas pentas. Unsur ini sangat diperlukan agar para penonton dapat menerima pesan yang disampaikan dengan baik.
Seorang aktris/aktor yang mampu memanipulasi suasana dan perasaan dengan baik dapat memberikan hasil dan performa pertunjukan yang berkualitas.
4. Tubuh
Bagi seorang pemain peran tubuh merupakan unsur yang tidak bisa dipisahkan. Pengolahan tubuh yang baik bisa digunakan untuk menunjang sebuah penampilan sehingga bisa benar-benar menggambarkan cerita yang dimaksud.
Adapun olah tubuh tersebut meliputi kecekatan, kelenturan, stamina, gerakan refleks sebagai penunjang gerakan utama ketika berakting. Selain anggota tubuh mimik atau ekspresi wajah adalah poin yang tidak kalah penting untuk diperhatikan.
5. Suara
Suara adalah unsur yang memegang peranan penting dalam penyampaian sebuah cerita, pesan dan juga dialog kepada lawan main ataupun penonton.
Suara para pemeran seni harus benar-benar jelas sehingga dapat diterima dengan baik, terlebih lagi pada pertunjukan drama musikal yang harus menirukan suara bernada tinggi, rendah maupun suara-suara hewan disekitar.
6. Kostum
Konsum merupakan alat pendukung sebuah pertunjukan seni peran untuk lebih bisa mendalami karakter dan memberikan gambaran tentang suatu peristiwa, kejadian ataupun kondisi tertentu.
Adapun untuk menunjang penampilan maka pemain harus menggunakan kostum yang sesuai dengan tema cerita. Kostum bukan hanya baju namun juga seluruh perlengkapan yang melekat pada tubuh seperti tata rias dan aksesoris.
Tujuan lain dari kostum ini selain untuk memperindah tapi juga untuk menunjukkan kelas sosial, watak, moral serta keadaan fisik tokoh peran yang sedang dimainkan.
7. Ruang
Unsur ruang dalam seni peran sangat diperlukan karena dapat membantu pemain dalam mengolah jarak tubuh dengan menggunakan rentangan tangan. Setidaknya ada tiga bentuk ruang berdasarkan gerakan yang harus diperhatikan yaitu lebar, kecil dan sedang.
Misalnya pada saat memerankan tokoh yang sombong, angkuh atau penguasa, biasanya memerlukan unsur ruang yang besar untuk lebih mendukung jalannya cerita.
8. Properti
Properti adalah unsur yang menyangkut kelengkapan peralatan yang digunakan dalam bermain peran, baik yang melekat ataupun tidak melekat dengan tubuh pemain.
Properti sebenarnya juga berperan sebagai unsur penunjang yang dapat memperkuat suatu karakter seperti topi, tas, tanaman bahkan senjata tertentu.
9. Musikal
Musikal merupakan unsur yang dapat membangun suasana dalam sebuah pementasan agar lebih dramatis. Unsur ini dibagi menjadi beberapa bagian seperti pengucapan atau kelantangan suara, irama serta suasana hati.
Efek dari adanya unsur musikal juga bisa menjadi pendukung dan penguat karakter, contohnya irama gending, efek audio, rekaman suara bahkan nyanyian dari pemain.
Teknik Dalam Seni Peran
Berbicara mengenai teknik, untuk memerankan sebuah tokoh memang tidaklah mudah apalagi bagi mereka yang belum berpengalaman. Mereka bisa belajar dengan memperhatikan beberapa bentuk teknik dalam seni peran berikut ini :
1. Teknik mengolah tubuh
Teknik mengolah tubuh merupakan strategi umum yang dilakukan dalam akting karena dapat memberikan pengaruh pada pemain yang cukup besar. Latihan mengolah tubuh ini dapat meningkatkan stamina, reflek dan kelenturan anggota badan.
2. Teknik mengolah vokal atau suara
Tujuan mengolah vokal dan suara ini adalah memperjelas artikulasi serta intonasi pemain sehingga dapat membentuk karakter yang sempurna. Teknik ini sangat penting apalagi dalam pementasan atau drama musikal yang banyak mengandalkan kualitas vokal.
3. Teknik mengolah rasa dan pikiran
Mengolah rasa dapat membantu pemain membentuk penghayatan sehingga turut merasakan apa yang dirasakan pada karakter dalam cerita tersebut. Sedangkan mengolah pikiran membantu pemain untuk berimajinasi dan menghayati karakter.
4. Teknik pemahaman ruang
Teknik dalam seni peran yang tidak kalah penting yaitu memahami ruang. Maksudnya, dalam bermain peran penting untuk mengetahui kebutuhan ruang atas adegan atau gerakan agar tidak terjadi blocking.
Jika tidak dipahami dengan baik maka penonton hanya melihat punggung pemain alih-alih ekspresi dan atau gerakan pemain.
Tips Memainkan Seni Peran
Bagi Anda yang ingin terjun dan mendalami dunia seni peran, maka ada beberapa tips yang harus Anda perhatikan, diantaranya adalah :
1. Tampil berani dan percaya diri
Skill yang harus dimiliki oleh setiap pemain peran yaitu berani dan percaya diri. Percaya diri yang dimaksud tidak ragu dan sadar akan kelebihan yang dimiliki sehingga mampu memberikan penampilan terbaik dengan rendah diri.
2. Ramah dan update informasi
Dalam seni peran setiap pemain saling bertemu dan bermain bersama sehingga penting untuk bersikap ramah demi menjalin hubungan baik. Selain itu, mereka juga diwajibkan peka dan sadar dengan berita terkini sehingga tidak ketinggalan informasi.
Pentingnya informasi tersebut tidak lain untuk menunjang karakter dalam naskah yang dimainkan. Sikap yang ramah dan informasi yang cukup membantu kelancaran komunikasi dengan beberapa unsur lainnya.
3. Tidak takut gagal
Seni peran kadang sulit diprediksi karena tidak semua hasil yang ditampilkan sesuai dengan ekspektasi. Oleh sebab itu, bak pemain maupun kru harus berani mengambil resiko jika sewaktu-waktu banyak target yang tidak sesuai dan melakukan pengambilan ulang.
4. Pekerja keras
Akting tidak hanya melibatkan antar pemain saja namun juga beberapa kru atau anggota yang turut bekerja di belakangnya. Dengan demikian setiap pekerja seni baik di depan dan belakang layar harus siap dengan jadwal latihan serta latihan yang padat.
5. Memilih tokoh yang tepat saat casting
Agar karakter dan pesan yang dimainkan bisa disampaikan dengan baik, sudah sepatutnya dimainkan oleh aktor dan aktris yang baik pula. Sehingga ketika pemilihan peran atau casting harus dilakukan dengan benar jangan sampai lakon yang dimainkan tidak realistis bahkan overacting.
Jadi itulah pembahasan kali ini mengenai materi seni peran menurut para ahli lengkap dengan jenis, unsur, teknik dan juga tips mendalami karakakter dalam memainkan seni peran yang baik dan benar.
Semoga bisa bermanfaat dan bisa menambah wawasan khususnya dalam dunia seni peran yang saat ini tengah populer berkat banyaknya film produksi dalam negeri maupun luar negeri.
Seorang traveller yang senang mengabadikan cerita melalui tulisan.
Penikmat kopi dan kamu.