Hotel Angker di Padang Bekas Gempa, Ambacang Dulu & Sekarang

Belum bisa disebut paranormal junkie jika Anda belum pernah mencoba menginap di hotel angker. Bukan cuma berlibur mengunjungi tempat-tempat pariwisata umum saja, hotel horror sepertinya juga menarik untuk diperbincangkan.

Hotel seram ini dulunya bernama Hotel Ambacang yang bertempat di Kota Padang, Sumatra Barat. Meskipun saat ini sudah berganti nama menjadi Hotel Axana namun jika kita tilik balik dari sejarahnya memiliki nilai mistis panjang sejak terjadinya musibah gempa yang dasyat.

Mulai dari sana kami akan menceritakan penyebab kisah mistis yang menyelubungi hotel tersebut, dari pengalaman pribadi hingga desas-desus yang dipercaya oleh penduduk sekitar. Simak bersama, yuk!

Hotel Ambacang Dulu

Jadi Hotel Ambacang ini berlokasi di Jl. Bundo Kandung. Dahulunya bangunan hotel ini merupakan sebuah kantor yang digunakan sebagai Central Trading Company pada masa kolonial Belanda. Kemudian beralih fungsi menjadi sebuah bangunan hotel dengan tetap mempetahankan atmosfir dan gaya arsitektur Belanda.

Bahkan, karena dirasa bangunan ini memiliki nilai sejarah yang tinggi, sempat juga dijadikan bangunan cagar budaya dengan nomor invenetaris 60/BCB-TB/A/01/2007. Namun sejak kejadian gempa dasyat di tanggal 30 september 2009, bisa dibilang bangunan ini luluh lantah dan rusak parah sehingga dihapuskan dari bangunan cagar budaya.

Baca juga : 7+ Hotel Angker di Bali, Cerita Horor [Ada yang Gantung Diri]

Detik-Detik Ambruknya Hotel Ambacang

Pada tanggal 30 september 2009, Kota Padang dilanda gempa dasyat 7,6 Skala Richter. Akibat dari gempa ini membuat Hotel Ambacang rusak parah dan roboh sampai rata dengan tanah.

Hotel bintang 3 ini memang kerap dijadikan tempat menginap para kru maskapai penerbangan dan juga para wisatawan yang datang ke Padang. Na’asnya pada jam 17.27 WIB gempa terjadi begitu cepat dan banyak sekali korban yang tertimbun diantara reruntuhan.

Menurut informasi ada sebanyak 200 korban dan hanya 8 orang saja yang selamat. Adapun 80 korban diantaranya pegawai hotel dan sisanya adalah tamu yang menginap. Bahkan menurut saksi mata kolam renang hotel ambacang saat itu dipenuhi oleh mayat, tapi karena lokasinya persis ditengah hotel jadi susah dilakukan evakuasi sampai beberapa hari.

Hotel Ambacang Ganti Nama (The Axana Hotel)

The Axana Hotel

Jadi setelah kejadian gempa dasyat tahun 2009 yang memporak-porandakan bangunan Hotel Ambacang, kemudian secara perlahan lokasi tersebut dibersihkan dari sisa reruntuhan dan mulai dibangun hotel bertaraf internasional yang dikenal dengan The Axana Hotel (Hotel Axana).

Hotel ini dari segi lokasi memang sangat strategis, bahkan dari Bandara Internasional Minangkabau hanya berjarak 20 menit saja. Sekarang ini Hotel Axana di desain sangat bagus, dengan fasilitas yang memadahi.

Tidak heran jika saat ini The Axana Hotel menjadi salah satu icon hotel bertaraf internasional yang dibanggakan di Kota Padang.

Cerita Horor Hotel Ambacang Pasca Gempa

Hotel Axana memiliki reputasi angker yang banyak disaksikan oleh para penginap hingga masyarakat sekitar kota Padang. Pasalnya, hotel ini merupakan penerus dari pendahulunya, Hotel Ambacang, yang adalah korban dari gempa bumi besar di Padang pada tahun 2009.

Hotel mengalami keruntuhan total yang menewaskan puluhan jiwa. Semenjak itu bermunculan cerita gaib yang langsung dirasakan oleh tamu dan warga sekitar, seperti kisah dari seorang tamu berinisial A. Ia menceritakan hawa tidak menyenangkan begitu memasuki kamar.

Pengalaman disusul dengan suara gaduh yang tiba-tiba muncul pada tengah malam, selayaknya orang-orang yang sedang berlari-larian. Warga sekitar turut bersaksi mendengar teriakan minta tolong dari arah hotel, bahkan melihat sosok-sosok manusia dengan anggota tubuh tak lengkap dan berlumuran darah.

Baca juga : 8+ Daftar Hotel Angker di Bandung, Banyak Cerita Seram & Horor!


Hotel Ambacang atau yang saat ini dikenal Hotel Axana memang menjadi bahan perbincangan karena sejarahnya yang kelam akibat ada banyaknya korban jiwa dalam kejadian gempa bumi tersebut. Namun dengan didirikannya bangunan baru yang berstandart internasional, setidaknya lambat laun menghilangkan cerita kelam secara perlahan.