Penelitian di laboratorium secara khusus memiliki tujuan untuk meneliti, menguji, eksperimen hingga mengukur suatu zat-zat. Sehingga sering ditemui bahwa bahan atau zat yang diteliti berada di laboratorium IPA yang terdiri dari bisang ilmu seperti kimia, fisika, biologi, dll.
Untuk melakukan pengujian suatu zat di dalam laboratorium, diperlukan peralatan khusus. Alat-alat laboratorium memiliki beragam jenisnya dengan berbeda-beda fungsinya. Namun jangan lupa untuk juga mempehatikan alat keselamatan kerja di laboratorium agar kita tetap aman selama melakukan penelitian.
Nah agar tak penasaran, simak informasi mengenai daftar alat-alat laboratorium kimia dan fungsinya beserta gambar lengkap sebagai berikut ini.
1. Gelas Beaker
Gelas beaker adalah alat laboratorium yang bentuknya tabung seperti gelas. Bagian atasnya terdapat corot kecil yang fungsinya untuk menuangkan cairan. Gelas beaker cukup berguna untuk menampung larutan-larutan kimia dengan sifat korosif yang tinggi.
Ada tiga jenis gelas beaker yang digunakan di laboratorium yakni gelas griffin, Berzelius dan pengkristal. Gelas beaker sering dipasangkan dengan kaca arloji sebagai penutupnya. Tujuannya agar larutan yang ditampung tidak habis menguap.
2. Labu Ukur
Labu ukur memiliki fungsi yang tak jauh berbeda dengan alat ukur lainnya yakni untuk mengukur volume larutan yang akan diteliti. Tak hanya itu, labu ukur juga dapat digunakan untuk mengencerkan larutan. Apalagi bahan pembuat labu ukur adalah dari bahan kaca.
Labu ukur cukup akurat dalam penggunaannya untuk penelitian. Terutama untuk menyisakan larutan zat kimia berkonsentrasi dalam jumlah yang akurasinya tinggi. Ditambah lagi bagian leher labu ukur dapat anda temukan penanda batas ukuran antara 1 mililiter hingga 2 liter.
3. Tabung Reaksi
Tabung reaksi adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mencampurkan larutan zat kimia dalam bentuk cair ataupun pada untuk pengujian kualitatif. Tabung reaksi umumnya berukuran kecil dengan panjang 50 hingga 200 mm dan lebar diameter 10 hingga 20 mm.
Bahan pembuat tabung reaksi adalah dari bahan plastik atau kaca. Karena ukurannya yang kecil, penggunaan tabung reaksi hanya bisa menampung larutan dengan kadar yang kecil. Jika anda membutuhkan ukuran yang besar, anda bisa menggunakan jenis labu didih.
4. Gelas ukur
Gelas ukur (Measuring Cylinders) adalah salah satu alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur volume atau isi larutan zat yang akan di teliti. Gelas ukur dibuat dari bahan plastik transparan dengan bentuk tabung pipa memanjang.
Karena untuk mengukur volume larutan, gelas ukur dilengkapi dengan penanda ukur dalam satuan milligram. Gelas ukur memiliki beberapa pilihan ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Contohnya ukuran 10mg, 100mg, 200mg, hingga 2 gram.
5. Pipet Volume
Alat laboratorium lainnya dalam bentuk pipet adalah pipet volume. Pipet volume atau pipet gondok memiliki fungsi untuk memindahkan larutan ke wadah lainnya. Dilihat dari segi ukurannya, pipet volume lebih besar dari pipet tetes dan pipet ukur.
Pipet volume memiliki ciri khas yang membedakan dengan jenis pipet yang lainnya. Salah satunya pada bagian tengah pipet yang sedikit menggelembung. Gelembung yang menonjol tersebut bisa dikatakan sebagai penanda apakah volume larutan sudah sesuai kadarnya.
Baca juga :Â Tata Tertib di Laboratorium Kimia, Fisika, Biologi dan Komputer
6. Pipet Tetes
Pipet tetes atau sering dikenal sebagai pipet Pasteur merupakan alat laboratorium yang berguna untuk memindahkan larutan ke wadah lainnya. Karena ukurannya yang kecil, pipet tetes hanya bisa mengambil sedikit demi sedikit larutan yang akan dipindahkan.
Pipet tetes secara umum memiliki 2 bagian yakni bagian pipet dari bahan kaca atau plastik dan bagian lainnya berupa karet. Pipet untuk kebutuhan laboratorium sendiri ada 3 jenis diantaranya pipet ukur, pipet volume dan pipet tetes itu sendiri.
7. Pipet Ukur
Pipet ukur adalah alat laboratorium yang bentuknya hampir sama dengan pipet tetes. Akan tetapi pipet ukur memiliki tanda batas untuk mengukur cairan yang diambil. Pipet ukur sangat membantu peneliti untuk memindahkan larutan namun disesuaikan dengan volume.
Pipet ukur memiliki 2 jenis diantaranya ada pipet serologi dan pipet mohr. Perbedaan dari kedua pipet ukur tersebut adalah cara penggunaannya. Pipet serologi penggunaannya harus dikosongkan dahulu, sementara pipet mohr dapat dikosongkan setengah dari cairan yang ada.
8. Labu Erlenmeyer
Labu Erlenmeyer adalah alat laboratorium yang bentuknya mirip dengan labu ukur. Labu ini dinamakan Erlenmeyer yang mana diambil dari nama kimiawan Emil Erlenmeyer. Labu Erlenmeyer dibuat dari bahan kaca yang tahan panas.
Bentuk fisik dari labu Erlenmeyer yakni kerucut dengan leher membentuk silinder. Seperti alat alat laboratorium lainnya, labu Erlenmeyer memiliki berbagai jenis ukuran. Paling kecil ukurannya sekitar 50 ml hingga yang paling besar 500 ml.
9. Kaki Tiga
Kaki tiga adalah alat laboratorium yang dibuat dari besi dengan tiga kaki. Alat ini berguna sebagai penyangga yang saat peneliti laborat melakukan pemanasan terhadap larutan uji. Kaki tiga memiliki bagian bulat diatasnya yang berfungsi untuk menyangga kawat kasa.
Prinsip kerjanya, kawat kasa diletakkan di atas kaki tiga yang nantinya akan dipanaskan menggunakan pembakan Bunsen. Pembakar Bunsen akan diletakkan tepat di bawah kaki tiga dan nantinya sebagai sumber nyala api untuk pemanasan larutan.
10. Rak Tabung Reaksi
Rak tabung reaksi adalah alat laboratorium yang berguna untuk meletakkan beberapa tabung reaksi. Seperti yang anda ketahui, bahwasanya tabung reaksi memiliki bagian dasar yang cembung membentuk huruf U, sehingga tak dapat berdiri sendiri.
Maka dari itu peneliti di laborat memerlukan tempat sekaligus menjadi penyangga dari tabung-tabung reaksi yang digunakan di laboratorium. Rak tabung reaksi biasanya terbuat dari kayu, plastik, stainless atau dari besi.
11. Plat Tetes
Alat laboratorium lainnya yang wajib ada di laboratorium adalah plat tetes. Palt tetes berguna untuk meneteskan 2 larutan untuk melihat reaksi dari penelitian laborat. Plat tetes dibuat dari bahan yang sifatnya netral, yakni dari bahan keramik atau ada pula yang dari porselen.
Bentuk dari plat tetes sendiri berupa cekungan kecil yang berjejer. Setidaknya ada 6-12 lubang cekungan yang ada di permukaan plat tetes. Banyaknya cekungan menyesuaikan kebutuhan dari laboratorium itu sendiri.
12. Penjepit Tabung Reaksi
Penjepit tabung reaksi adalah alat bantu di laboratorium yang digunakan peneliti untuk menjepit tabung reaksi. Penjepit tabung reaksi ini umumnya terbuat dari kayu dengan model mekanika penjepit pegas. Bentuk penjepitnya dibuat menyesuaikan ukuran dari tabung reaksi.
Biasanya tabung reaksi yang berisi larutan atau hasil dari proses pemanasan akan masih terasa panas. Jika dipegang secara langsung menggunakan tangan peneliti mungkin akan melukai kulit. Maka dari itu perlu digunakan penjepit tabung reaksi ini.
13. Corong Pisah
Corong pisah adalah alat laboratorium yang terbuat dari bahan kaca. Corong pisah digunakan untuk memisahkan larutan zat yang diteliti. Pemisahan larutan zat didasarkan pada zat pelarut yang memiliki fase atau densitas yang berbeda.
Corong pisah memiliki bentuk yang unik, yakni terdapat kerucut bagian bawahnya dan bagian bola diatas sebagai tempat larutan akan dipisahkan. Dibagian tengah kerucut ini terdapat penyumbat dan keran untuk mengatur intensitas larutan pemisah yang mengalir.
14. Mortar dan Alue (Pestle)
Mortar dan alue adalah alat laboratorium yang digunakan untuk menghaluskan bahan penelitian dari bahan padat menjadi serbuk. Sekilas mortar dan alue memiliki bentuk seperti cobek dan alue untuk menghaluskan bahan masakan.
Mortar dan alue yang digunakan di laboratorium ini dibuat dari bahan keramik atau porselen. Mortar dan alue juga sering digunakan oleh apoteker ketika akan menghaluskan obat tablet sebagai racikan obat untuk anak-anak.
15. Kawat Nikrom
Kawat nikrom merupakan suatu alat yang berguna untuk media pembakaran dalam laboratorium. Kawat nikrom sendiri dibuat dari bahan nikel dan krom (chrome) yang memiliki ketahanan yang baik sebagai penghantar panas api.
Kawat nikrom hanya digunakan untuk keperluan tertentu saja misalnya untuk pembakaran Bunsen. Agar alat ini tetap steril, maka perlu dibersihkan sebelum digunakan menggunakan HCL. Maka dengan begitu, kawat nikrom siap digunakan untuk pengujian dan dibakar.
16. Kawat Kasa
Kawat kasa adalah salah satu peralatan laboratorium yang digunakan untuk menopang gelas uji diatas ring kaki tiga. Kawat kasa juga bisa dikatakan sebagai media atau perantara, yang mana tak semua jenis gelas uji tak bisa dipanaskan secara langsung dari pembakar Bunsen.
Kawat kasa memiliki bentuk persegi yang permukaannya berbentuk jaring kawat. Penggunaannya, kawat kasa diletakkan di atas ring kaki tiga. Bagian tengah kawat kasa akan diletakkan gelas uji, dan dibawah ring kaki tiga ada pembakar Bunsen untuk memanaskan.
17. Desikator
Desikator adalah salah satu alat laboratorium berupa wadah layaknya panci yang lengkap disertai penutup. Desikator dibuat dari bahan kaca yang berguna untuk mengkristalkan larutan atau fungsi lainnya adalah mengeringkan zat yang sedang diuji.
Terdapat dua jenis desikator untuk kebutuhan laboratorium. Diantaranya adalah desikator biasa yang komponennya hanya berupa wadah, silica gel dan penutup. Yang kedua ada desikator vakum yang seperti desikator biasa dengan tambahan alat vakum.
18. Batang Pengaduk
Batang pengaduk adalah alat dalam laboratorium yang digunakan unuk mengaduk larutan kimia. Batang pengaduk memiliki bentuk memanjang dan terdapat bulatan di ujungnya. Bahan pembuat dari batang pengaduk ini adalah dari bahan kaca pejal.
Batang pengaduk sering difungsikan untuk mengaduk larutan yang dicampurkan dalam satu wadah. Bahkan secara khusus, batang pengaduk dari bahan kaca yang netral ini mampu memecahkan zat emulsi dalam proses pemisahan atau ekstraksi.
19. Gelas Kaca (Gelas Arloji)
Gelas arloji adalah alat laboratorium yang terbuat dari bahan kaca. Gelas arloji bukan berbentuk sebagaimana gelas wadah pada umumnya. Akan tetapi berbentuk cawan kaca atau piring kecil yang fungsi yang beragam sesuai kebutuhannya di dalam laboratorium.
Beberapa kegunaan dari gelas arloji diantaranya untuk menimbang zat-zat kimia menggunakan neraca. Gelas arloji juga bisa digunakan untuk menutup gelas beaker dan untuk mengeringkan bahan. Selain itu dapat digunakan agar larutan zat cair bisa menguap.
20. Labu Destilasi
Labu destilasi adalah alat laboratorium yang digunakan sebagai pemisah suatu zat berdasarkan titik didihnya. Labu destilasi memiliki bentuk membulat di bagian bawahnya dan terdapat tabung dibagian atas dengan tambahan pipa kecil di tengah tabung.
Bahan pembuat dari gelas labu destilasi ini adalah dari kaca. Prinsip kerja dari alat ini dimana larutan yang akan dipisahkan akan berada di bagian bawah yang membulat. Sementara larutan yang akan dipisahkan akan dikeluarkan melalui pipa kecil berbentuk miring, yang mana akan disalurkan menuju wadah lainnya di ujung pipa kecil.
21. Kondensor
Di laboratorium, anda tak hanya akan mengenal alat untuk memanaskan larutan kimia saja. Di beberapa kebutuhan, peneliti membutuhkan alat untuk mendinginkan bahan penelitian. Alat yang digunakan untuk mendinginkan adalah kondensor.
Kondensor secara khusus digunakan untuk membantu proses distilasi yang mana butuh proses pendinginan dengan alat ini. Larutan yang berhasil di dinginkan akan keluar melalui salah satu sisi dalam alat kondensor ini.
22. Buret
Buret adalah alat laboratorium yang digunakan untuk meneteskan larutan cair sebagai bentuk analisis kimia secara kuantitatif. Buret terbuat dari kaca yang berbentuk tabung/pipa memanjang. Dibagian sisinya terdapat batas tanda ukur untuk melihat batas volume larutan.
Buret memiliki keran pemutar di bagian bawahnya yang digunakan untuk mengatur intensitas larutan yang hendak dikeluarkan. Buret terdapat beberapa jenis dengan fungsi yang berbeda, diantaranya ada buret klasik, buret asam, buret volumetric, buret piston dan lain-lain.
23. Spatula Plastik dan Logam
Spatula plastik dan logam adalah dua jenis alat yang digunakan di laboratorium untuk mengambil bahan penelitian. Spatula sebagai alat khusus di laboratorium ini memiliki 2 sisi di ujungnya, yakni berbentuk datar dan cekung.
Mengenai 2 jenis spatula yakni spatula plastik dan logam, digunakan menyesuaikan dengan bahan penelitian yang diambil. Jika bahan penelitian bertekstur padat, maka digunakan spatula plastik. Namun jika bahan berbentuk serbuk kecil, akan digunakan spatula logam.
24. Filler
Alat laboratorium lainnya yang tak kalah pentingnya adalah filler. Filler yang merupakan alat dari bahan karet ini berfungsi untuk menyedot larutan yang diteliti dari suatu wadah. Penggunaan filler biasanya dipasang bersama dengan pipet ukur.
Filler ini memiliki bentuk layaknya pemompa, dimana terdapat bagian bulat untuk memompa, kedua ujung berlubang sebagai penyalur larutan.
25. Pembakar Bunsen
Pembakar Bunsen adalah alat laboratorium yang berguna sebagai pembakar larutan kimia untuk penelitian. Alasan mengapa alat ini dinamakan pembakar Bunsen adalah diambil dari nama kimiawan Robert Bunsen.
Pembakar Bunsen memiliki fungsi yang tak lain untuk memanaskan atau membakar zat yang sedang diteliti. Alat ini memiliki bagian selang sebagai tempat aliran gas dan api. Bagian bawahnya, terdapat katup dan alat peredam api.
26. Pembakar Spiritus
Pembakar spiritus adalah alat laboratorium yang sebelas dua belas sama seperti pembakar Bunsen. Fungsi utamanya adalah untuk membakar bahan-bahan yang sedang diuji di laborat. Untuk menghasilkan api, alat ini menggunakan bahan bakar spiritus.
Pembakar spiritus ini memiliki wadah sebagai tempat cairan spiritus. Api akan dialirkan melalui sumbu pembakar dengan tutup diatasnya. Alat ini juga bisa diletakkan di bawah kaki tiga dan kawat kasa untuk alat pemanas larutan dalam gelas kaca.
27. Penyulingan (Destilasi)
Setiap laboratorium penelitian baik untuk kimia, fisika ataupun biologi biasanya memiliki komponen alat untuk penyulingan. Seperangkat alat penyulingan ini berguna untuk menyuling suatu larutan zat cair atau nama lainnya adalah destilasi.
Alat penyulingan laboratorium secara lengkap ada sekitar 10 alat. Diantaranya ada pipa penghubung, kran air, labu Erlenmeyer, thermometer, labu alas bulat, statif, klem, pemanas, kondensor, wadah air masuk kondensor dan wadah air keluar dari kondensor.
28. Statif
Statif adalah salah satu alat laboratorium yang digunakan untuk meletakkan gelas uji. Biasanya gelas uji ada yang memiliki dasar cembung tanpa dudukan sehingga tak bisa berdiri sendiri. Statif ini yang berguna menahan agar gelas berdiri dengan tegak.
Perannya hampir seperti rak tabung reaksi, namun hanya berbeda dari segi ukuran dan banyaknya anda bisa meletakkan gelas uji. Statif hanya bisa untuk meletakkan satu atau dua gelas uji, sementara rak tabung reaksi bisa untuk 6 hingga 12 tabung reaksi.
29. Autoklaf
Autoklaf adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mensterilisasi benda atau bahan dengan suhu panas yang tinggi. Autoklaf berbentuk seperti panci lengkap dengan penutupnya yang dibuat dari besi.
Adapun proses pemanasan dari alat ini tidak menggunakan bahan bakar api atau sejenisnya. Akan tetapi menggunakan sumber daya listrik. Alat ini sangat praktis dan aman diletakkan di dalam laboratorium untuk mensterilkan berbagai alat alat laboratorium.
30. Lemari Asam
Lemari asam merupakan salah satu alat yang berada di laboratorium yang berguna untuk menyimpan bahan-bahan penelitian. Kebanyakan bahan penelitian berupa zat kimia memiliki sifat yang bisa menghasilkan uap, kabut dan gas.
Agar zat-zat yang dihasilkan dari bahan kimia tersebut, disimpanlah pada lemari khusus yakni lemari asam ini dengan proteksi yang aman.
31. Petridish
Bagi penelitian laboratorium biologi, biasanya akan meneliti makhluk hidup yang ukurannya sangat kecil. Misalnya bakteri, kuman, ataupun mikroba yang sulit dijangkau dengan penglihatan biasa.
Agar objek mikroba yang diteliti terkumpul pada satu tempat yang aman, maka perlu suatu wadah yakni berupa petridish. Petridish adalah wadah bening sebagai alat laboratorium yang terbuat dari bahan kaca atau plastik.
32. Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu objek. Thermometer sering digunakan untuk mengukur suhu badan untuk mengetahui apakah ada indikasi sakit demam atau tidak pada tubuh seseorang.
Namun fungsi lain dari thermometer juga bisa untuk mengukur suhu objek lainnya sesuai apa yang dibutuhkan peneliti. Adapun satuan ukur suhu dalam termometer ada 3 jenis yakni celcius, Fahrenheit dan reamur.
33. Respirometer
Respirometer adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur respirasi atau kecepatan pernapasan pada organisme/makhluk hidup. Respirometer terdiri dari beberapa komponen seperti adanya tabung spesimen dan juga pipa kapiler yang direkatkan pada dudukan.
34. Pinset
Pinset adalah alat laboratorium dari bahan stainless yang berguna untuk memindah objek dari satu wadah ke wadah lainnya. Pinset seringkali disebut sebagai penjepit ini memiliki ukuran yang kecil. Bagian ujungnya ada yang tumpul adapula yang lancip.
Penggunaan pinset membantu peneliti jika objek yang akan dipindahkan berukuran kecil atau tidak boleh dipegang langsung dengan tangan. Biasanya objek penelitian tidak boleh dipegang langsung karena justru merusak objek atau mengandung bahan berbahaya.
35. Jarum Ose
Jarum ose adalah alat laboratorium yang digunakan untuk memindahkan objek penelitian ke tempat yang baru atau dinamakan sebagai inokulasi. Jarum ose tidak seperti jarum jahit yang ujungnya runcing. Akan tetapi memiliki ujung kawat dengan kolongan bulat.
36. Botol Aquades
Botol aquades merupakan komponen alat laboratorium lainnya yang berguna sebagai wadah cairan aquades. Cara pakainya, anda hanya perlu memencet bagian badan botol maka aquades akan keluar melalui saluran selang diatasnya.
Perlu anda ketahui, bahwa aquades adalah air yang dihasilkan dari proses penyulingan. Aquades berasal dari air biasa yang kemudian disuling dengan peralatan laboratorium. Air ini sering dijadikan bahan campuran untuk melakukan penelitian objek di laborat.
37. Corong Kaca
Corong kaca adalah jenis alat laboratorium berupa kerucut yang berguna untuk membantu peneliti memasukkan larutan zat cair ke dalam wadah yang bagian lehernya sempit. Corong kaca terbuat dari kaca yang mana ujung kerucutnya dilengkapi dengan pipa kecil dan panjang.
Corong kaca memiliki beberapa pilihan ukuran menyesuaikan dengan kebutuhan laborat. Diantaranya ada yang berukuran volume 50 ml dengan diameter 48 mm. Adapula yang berdiameter 45 hingga 47 mm dan tinggi 100 mm.
38. Mikroskop
Mikroskop adalah alat laboratorium yang digunakan untuk memperjelas objek penelitian yang ukurannya tidak bisa dijangkau oleh mata telanjang. Mikroskop memiliki beberapa komponen yang terdiri dari bagian kepala, alas dan lengan.
Yang paling umum, mikroskop sering digunakan untuk meneliti mikro orgnanisme yang sangat kecil yang menempel pada benda. Selain itu, mikroskop juga bisa digunakan untuk melihat susunan sel pada tanaman, atau makhluk hidup lainnya.
39. Kompor Listrik
Kompor listrik merupakan alat laboratorium yang digunakan untuk memanaskan suatu objek penelitian. Kompor listrik ini tak jauh berbeda dengan kompor yang digunakan untuk keperluan dapur. Hanya saja, kompor ini hanya dipergunakan untuk keperluan laborat saja.
40. Scalpel
Di dapur anda akan menemukan pisau untuk mengiris bahan masakan. Namun jika di laboratorium, anda akan bertemu dengan scalpel yang fungsinya untuk mengiris atau memotong objek penelitian.
Scalpel dibuat dari bahan stainless yang ujungnya tajam. Namun untuk ukurannya standard yang mudah untuk dipegang oleh peneliti. Bentuknya sekilas seperti spatula logam yang juga merupakan komponen alat di laboratorium.
41. Kancing Genetika
Kancing genetika merupakan salah satu alat laboratorium yang berguna untuk proses pembelajaran persilangan gen. Contohnya mengenai materi persilangan sifat antara satu organisme dengan organisme yang lainnya.
Kancing genetika sendiri dikemas dalam kotak genetika yang biasanya memiliki 2 atau lebih warna kancing yang berbeda-beda. Yang mana kancing-kancing genetika tersebut dibuat dengan warna-warna terang dan mencolok.
42. Insektarium
Insektarium adalah alat laboratorium yang digunakan untuk menyimpan koleksi insekta, koloni serangga yang diawetkan. Koleksi mengenai insekta sendiri berguna untuk media pembelajaran bagi siswa dalam memahami struktur tubuh serangga tersebut.
43. Lup
Lup adalah alat laboratrium berupa kaca pembesar yang gunanya untuk memperbesar objek yang diteliti. Peran lup sendiri hampir seperti mikroskop, akan tetapi modelnya lebih praktis karena penggunannya hanya dalam genggaman tangan.
Komponen dari lup sendiri adalah kaca atau lensa pembesar, frame kaca dan pegangan. Lup tak hanya digunakan di area laboratorium saja. Seringkali para penyidik atau detektif menggunakan alat ini untuk memperjelas barang bukti jika terjadi suatu kasus.
44. Inkubator
Inkubator merupakan salah satu alat laboratorium yang berguna untuk melembabkan suatu benda dalam suhu yang telah disesuaikan. Inkubator berbentuk kota kubus yang memiliki pintu untuk memasukkan benda atau objek penelitian di laboratorium.
Tak hanya di laboratorium penelitian saja, inkubator juga digunakan di rumah sakit. Gunanya untuk memberikan suhu yang hangat kepada bayi prematur yang baru lahir. Namun baik inkubator laboratorium dengan inkubator di rumah sakit memiliki ukuran yang berbeda.
45. Batang L
Batang L merupakan alat laboratorium yang digunakan untuk menyebarkan larutan zat cair dalam wadah. Tujuan dari menyebarkan larutan ini berguna agar mikroba bisa tersuspensi dalam larutan secara merata dalam satu wadah.
Batang L terbuat dari porselen atau dari kaca. Batang L ini sering disebut sebagai spreader yang mana memiliki bentuk seperti huruf L.
46. Laminar Air Flow
Alat laboratorium lainnya yang tak kalah pentingnya adalah laminar air flow. Alat ini berupa meja yang mana digunakan untuk segala jenis kegiatan penelitian di laboratorium. Namun jangan salah, laminar air flow di desain lebih steril dan higienis dari meja-meja biasa.
Ciri khas dari laminar air flow adalah terdapat saluran untuk mengalirkan udara yang mana sesuai dengan prinsip dinamika fluida. Sehingga di balik cover meja laminar air flow ini, terdapat rangkaian komponen untuk menghasilkan meja yang steril.
47. Vortex
Vortex adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mencampurkan larutan kimia dari objek penelitian. Jika dilihat dari segi fungsi, vortex mirip dengan blender. Akan tetapi bagian atasnya tersedia tempat kecil untuk meletakkan tabung reaksi.
Cara penggunaan alat ini tak terlalu sulit. anda bisa meletakkan sampel pengujian dalam tabung reaksi ke bagian atas vortex. Aturlah speed dengan pemutar yang ada di bagian depan alat. Anda bisa menekan tombol on/off untuk memulai dan mengakhiri mesin ini.
48. Melting Point
Salah satu alat yang digunakan dalam laboratorium adalah melting point. Alat ini berguna bagi peneliti dalam melakukan pengujian terhadap titik leleh suatu objek penelitian. Dengan menggunakan alat ini, peneliti akan lebih mudah menentukan titik leleh secara akurat dan presisi.
49. Kaca Preparat
Kaca preparat adalah alat laboratorium yang digunakan untuk menempatkan objek yang akan diteliti. Kaca preparat memiliki ukuran kecil dan tipis dan umumnya digunakan untuk meneliti objek menggunakan mikroskop.
Cara penggunaannya, objek yang diteliti diletakkan di tengah kaca, lalu ditutup dengan satu kaca penutup. Jadi prinsipnya anda membutuhkan dua lapis kaca dengan jenis yang berbeda untuk menjepit objek agar objek tidak geser atau mengotori alat mikroskop.
50. Kaca Penutup
Kaca penutup adalah alat laboratorium yang digunakan untuk menutup objek penelitian dalam mikroskop. Seperti point sebelumnya, bahwa objek yang diletakkan di kaca preparat harus ditutup menggunakan kaca ini. Ukurannya persegi dan lebih kecil daripada preparat.
51. Krusibel
Krusibel (crucible) adalah sebuah wadah yang digunakan sebagai tempat sampel yang pastinya tahan panas sampai dengan suhu 300C.
Adapun wadah ini memiliki sifat inert yang terbuat dari bahan porselen. Jadi semua cairan yang ditempatkan di dalamnya tidak akan bereaksi terhadap reaksi kimia
Demikian pembahasan kali ini mengenai berbagai macam alat di laboratorium kimia yang bisa dipastikan selalu ada demi kebutuhan uji coba penelitian terhadap suatu sampel. Namun perlu diperhatikan jangan lupa untuk tetap memperhatikan kelelamatan kerja agar terhindar dari kemungkinan buruk yang tidak di inginkan saat berada di laboratorium.
Seorang traveller yang senang mengabadikan cerita melalui tulisan.
Penikmat kopi dan kamu.